Wakos Reza Gautama
Senin, 11 Agustus 2025 | 16:25 WIB
Tim SAR Gabungan mencari pemuda asal Trimurjo, Lampung Tengah, di aliran irigasi Desa Banar Joyo, Kecamatan Batang Hari, Lampung Timur, pada Senin (11/8/2025) pagi. [Dok SAR Lampung]

SuaraLampung.id - Harapan keluarga dan tim SAR gabungan untuk menemukan Bagas Ardiansyah Poniman (23) dalam keadaan selamat harus pupus.

Pencarian intensif selama dua hari berakhir dengan penemuan jasad pemuda asal Trimurjo, Lampung Tengah, tersebut di aliran irigasi Desa Banar Joyo, Kecamatan Batang Hari, Lampung Timur, pada Senin (11/8/2025) pagi.

Kisah tragis ini mengakhiri misteri yang dimulai dari penemuan sebuah sepeda motor di dalam saluran irigasi pada Minggu pagi buta, yang memicu operasi pencarian dan pertolongan berskala besar.

Semua berawal dari sebuah perjalanan pulang yang seharusnya biasa saja. Minggu (10/8/2025) sekitar pukul 03.00 WIB, Bagas diketahui tengah dalam perjalanan pulang seorang diri menggunakan sepeda motor usai berkumpul bersama rekan-rekannya. Nahas, takdir berkata lain.

Dugaan kuat, saat melintasi jalur sunyi di pinggir saluran irigasi Desa Banar Joyo, Bagas kehilangan kendali atas kendaraannya.

Ia beserta motornya terperosok ke dalam saluran air yang dikenal memiliki kedalaman dan arus yang cukup deras. Di tengah kegelapan dini hari, insiden itu tak diketahui seorang pun.

Kejanggalan baru terungkap sekitar pukul 06.00 WIB. Warga yang melintas di lokasi dibuat terkejut dengan pemandangan sebuah sepeda motor yang terendam di dalam irigasi, tanpa ada tanda-tanda pengendaranya.

Setelah diperiksa, motor tersebut teridentifikasi sebagai milik Bagas Ardiansyah Poniman. Kabar ini sontak membuat geger warga dan keluarga korban, yang segera melaporkan kejadian tersebut.

Laporan berjenjang dari warga, aparat desa, hingga akhirnya sampai ke Kantor SAR Lampung melalui BPBD Lampung Timur pada pukul 14.00 WIB, menandai dimulainya upaya pencarian resmi.

Baca Juga: Tragedi di Pantai Goa Matu: Bripda Alfindo Ditemukan Tewas Usai 3 Hari Pencarian Dramatis

Menindaklanjuti laporan tersebut, Kepala Kantor SAR Lampung Deden Ridwansah, S.Sos., tak menunggu lama. Tim rescue dari Kantor SAR Lampung segera diberangkatkan dan tiba di lokasi kejadian pada pukul 15.30 WIB.

Tim langsung berkoordinasi dengan unsur SAR gabungan yang sudah berada di lokasi, termasuk Koramil Batang Hari, Polsek Batang Hari, BPBD Lampung Timur, dan masyarakat setempat.

Pencarian hari pertama difokuskan dengan menyisir area di sekitar titik jatuhnya korban. Namun, hingga petang menjelang, upaya tersebut belum membuahkan hasil.

"Pencarian terhadap 1 orang diduga tenggelam di Saluran Irigasi Desa Banar Joyo Lamtim pada hari ini masih belum sesuai yang diharapkan atau masih nihil. Mohon dukungan dan doanya agar korban bisa segera ditemukan," ujar Deden Ridwansah usai evaluasi pencarian hari pertama.

Pencarian Hari Kedua dan Titik Terang yang Memilukan

Pencarian dilanjutkan pada Senin (11/8/2025) sejak fajar, pukul 06.00 WIB, dengan strategi yang lebih masif. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Lampung Deden Ridwansah, melalui Dantim Rescuer Rachmat Afriza, menjelaskan bahwa tim dibagi menjadi tiga SRU (Search and Rescue Unit).

Dua SRU menyisir aliran irigasi menggunakan perahu karet milik Basarnas dan BPBD Lampung Timur, menyusuri setiap jengkal harapan. Sementara itu, satu SRU lainnya melakukan penyisiran dari jalur darat di sepanjang bantaran irigasi.

Upaya ini didukung peralatan canggih seperti Aqua Eye untuk mendeteksi objek di bawah air dan UWSD (Underwater Search Device).

Kerja keras tim gabungan akhirnya membuahkan hasil sekitar pukul 09.00 WIB. Titik terang yang dinanti datang dalam wujud yang paling memilukan. Korban ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia.

“Korban ditemukan pada koordinat 5°07'52.0"S - 105°25'03.8"E, berjarak sekitar 5 kilometer dari lokasi awal dilaporkan tenggelam. Selanjutnya korban dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Sekampung,” ujar Rachmat Afriza.

Penemuan ini menjadi penutup dari operasi SAR yang telah berlangsung selama dua hari. Pada pukul 10.00 WIB, operasi secara resmi ditutup, dan seluruh unsur yang terlibat kembali ke kesatuan masing-masing, membawa serta duka atas tragedi yang menimpa pemuda 23 tahun tersebut

Load More