SuaraLampung.id - Di momen Hari Raya Idul Fitri, masyarakat Kabupaten Lampung Barat melakukan tradisi turun menurun yang dinamakan Pesta Sekura Cakak Buah.
Salah satu daerah yang menggelar tradisi Pesta Sekura Cakak Buah di Pekon Way Empulau Ulu, Kecamatan Balik Bukit.
Masyarakat daerah ini sejak pagi hari telah siap menggelar kegiatan Sekura Cakak Buah. Di jalan-jalan menuju pesta rakyat, para peserta Sekura dan warga sekitar nampak bergegas menuju pusat acara.
Di depan sebagian rumah-rumah panggung terdapat sejumlah pohon pinang yang berdiri kokoh dengan beragam hadiah di pucuknya yang menandakan pesta silahturahmi antarwarga segera digelar.
Topeng-topeng penutup wajah para peserta Sekura dengan karakter baik (betik) hingga buruk (kamak) menambah semarak dan hangat suasana.
Tidak sedikit dari mereka yang membawa aneka dahan atau ranting pepohonan sebagai atribut untuk menambah meriah suasana.
Melalui pengeras suara ,satu-satu Sekura dari perwakilan pekon ( semacam kesatuan masyarakat adat) dipanggil seraya tuan rumah Pekon Way Empulau Ulu memberikan sambutan hangat kepada mereka untuk menghibur para tamu dan warga.
Pesta Sekura Cakak Buah merupakan tradisi yang diadakan oleh masyarakat Kabupaten Lampung Barat dalam menyambut Idul Fitri. Hal ini telah menjadi budaya turun-menurun sejak nenek moyang.
Kondisi ini selaras dengan rumah-rumah panggung masyarakat di Liwa yang masih dipertahankan hingga kini. Bangunan itu menjadi saksi bisu betapa adat budaya Sekura ini telah lama dilakukan dari generasi ke generasi.
Baca Juga: Layanan Perbankan RAFI 2025 dari BRI Pastikan Nasabah Nyaman Bertransaksi Saat Libur Panjang
Peratin Pekon Way Empulau Ulu, Ahmad Kasmanto, menjelaskan tradisi Sekura Cakak Buah, tidak hanya menjadi warisan adat istiadat di Kabupaten Lampung Barat tetapi juga sarana untuk mempererat kebersamaan dan menghidupkan nilai-nilai leluhur.
Budaya Sekura sudah dilakukan oleh masyarakat Lampung Barat secara turun-temurun tidak hanya di Pekon Way Empulau Ulu, tapi juga hampir seluruh Pekon yang ada di kabupaten ini setiap satu tahun sekali di awal Syawal.
Tradisi ini merupakan warisan nenek moyang masyarakat Lampung yang positif. Selain untuk mempererat silaturahmi setelah Lebaran, Sekura menjadi momen untuk saling bermaaf-maafan dan berkumpul bersama.
Acara ini memungkinkan masyarakat untuk bertemu dan bersilaturahmi dengan saudara, bahkan yang dari luar daerah, di satu tempat.
Dalam tradisi Sekura, seluruh komponen masyarakat dilibatkan, tidak hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak, bahkan anak kecil. Hal ini guna memperkenalkan adat dan budaya ini sejak dini kepada anak-anak.
Dengan demikian, diharapkan mereka dapat mengenal dan memahami adat istiadat leluhur, serta menjadi generasi penerus yang melestarikan kegiatan Pesta Sekura.
Berita Terkait
-
Layanan Perbankan RAFI 2025 dari BRI Pastikan Nasabah Nyaman Bertransaksi Saat Libur Panjang
-
Harga Cabai Meroket Jelang Lebaran! Satgas Pangan Lampung Turun Tangan
-
Kapan Hari Raya Idul Fitri 2025? Ini Prediksi Ilmuwan Itera
-
6 Asosiasi Perusahaan di Pelabuhan Panjang Tolak Pembatasan Angkutan Barang Selama Mudik
-
Jejak Harimau Sumatera Ditemukan di Lampung Barat, Imbauan Darurat Dikeluarkan
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Gubernur Mirza Soroti Lulusan SMA Lampung Cuma 20 Persen yang Kuliah, Ada Apa?
-
Lokasi Sekolah Garuda di Lampung Selatan: Pemandangan Indah Jadi Pertimbangan
-
Cengkih Lampung Terkontaminasi Zat Radioaktif, Balai Karantina Lampung Buka Suara
-
Perkuat Likuiditas, BRI Dukung Pembiayaan UMKM dari Dana Pemerintah
-
Cengkeh Lampung Terkontaminasi Zat Radioaktif Cesium-137, Bagaimana Nasib Petani dan Ekspor?