SuaraLampung.id - Keseimbangan ekosistem laut menjadi faktor penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan sektor wisata bahari di Indonesia. Salah satu kawasan yang menjadi perhatian adalah Gili Matra, yang terletak di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Sebagai tempat yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya, Gili Matra ini dipenuhi dengan flora air yang menakjubkan dan sekaligus menjadi rumah bagi berbagai fauna yang dilindungi, termasuk pula penyu.
Sayangnya, masih terdapat masyarakat yang justru menjadikan kawasan Gili Matra melakukan aktivitas penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan atau Destructive Fishing. Bermula dari keprihatinan inilah, Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) Gili Matra berdiri dan menjadi garda terdepan dalam melindungi serta melestarikan ekosistem yang ada di Gili Matra.
Terbentuk di tahun 2021, kelompok ini telah banyak berkontribusi dalam membantu menjaga sumber daya alam terutama kelautan dan perikanan dari segala bentuk gangguan di wilayah perairan Gili Matra.
Dengan anggota yang berasal dari beragam latar belakang, mulai dari nelayan, wiraswasta, hingga pengusaha, Kelompok Sadar Masyarakat (POKMASWAS) Gili Matra ini selalu berupaya memastikan bahwa praktik perikanan tetap berjalan secara berkelanjutan dan tanpa merusak ekosistem yang ada di kawasan tersebut.
Baca Juga: Makan Bergizi Gratis di Lampung Mulai 6 Januari 2025, TNI-Polri Kelola Dapur Umum
Upaya menjaga kelestarian kawasan konservasi Gili Matra ini tidak hanya bergantung pada masyarakat setempat, tetapi juga hasil dari sinergi dengan berbagai pihak, termasuk BRI. Melalui program BRI Menanam - Grow & Green, BRI turut berkontribusi dalam melindungi ekosistem bawah laut sekaligus memberdayakan komunitas lokal. Inisiatif ini pun tidak hanya berfokus pada konservasi lingkungan, tetapi juga pada peningkatan kapasitas masyarakat, terutama mereka yang bergerak di sektor wisata bahari.
Menurut Wakil Ketua POKMASWAS Gili Matra Hasanuddin, kolaborasi dengan BRI dalam program BRI Menanam - Grow & Green ini berawal dari pertemuan bersama BKKPN Kupang Satker Kawasan Konservasi Gili Matra, Yayasan Ekonomi Keanekaragaman Hayati Laut Indonesia (YEKHALI), serta berbagai pihak lainnya.
Hasil dari pertemuan tersebut menunjukkan perlunya restorasi ekosistem laut, terutama dalam pemulihan terumbu karang dan padang lamun di Gili Matra.
Pada aktivasi program ini, BRI melaksanakan berbagai upaya restorasi ekosistem laut di tiga kawasan utama Gili Matra, yaitu Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno. Salah satu aksi utamanya adalah transplantasi 1.500 karang dengan 100 unit reef star di area seluas 1.000 m² di Gili Trawangan. Selain itu, dilakukan juga transplantasi 2.500 - 3.000 tegakan lamun di area seluas 625 m² di Gili Air untuk mendukung ekosistem laut yang lebih sehat.
Tak hanya itu, program ini juga melibatkan Underwater Clean Up, yakni kegiatan pembersihan bawah laut untuk menjaga kebersihan perairan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan lingkungan laut tetap terjaga dan menjadi tempat yang aman bagi biota laut untuk berkembang.
Baca Juga: Pemkot Bandar Lampung Siap Bebaskan Retribusi PBG untuk Program 3 Juta Rumah
“Ada pula berbagai aktivitas lainnya yang ditujukan kepada kelompok masyarakat pegiat wisata bahari, salah satunya adalah Sertifikasi Eco-Diver & Trainer Diver bagi 10 orang anggota kelompok untuk mendukung ekowisata berkelanjutan. Kemudian, ada pelatihan pemandu wisata snorkeling untuk meningkatkan kualitas layanan wisata bahari, dan pemberian sarana penunjang wisata bawah laut, guna mendukung sektor pariwisata berkelanjutan di Gili Matra,” ujar Hasanuddin.
Hasanuddin sendiri mengaku merasakan manfaat yang diberikan lewat program BRI Menanam - Grow & Green, mulai dari meningkatnya populasi ikan khusus ikan-Ikan target tangkapan nelayan, peningkatan terumbu karang yang sehat, hingga bertambahnya daya tarik wisatawan untuk terus berkunjung ke Gili Matra.
“Suatu kepuasan bisa melihat secara langsung kepedulian masyarakat yang terlibat dalam membantu pemulihan ekosistem laut melalui program BRI Menanam Grow & Green. Semoga kedepannya program ini dapat berlanjut terus di Gili Matra yang tentunya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai tanggung jawab atas apa yang sudah dikerjakan,” ujarnya.
Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi menambahkan, program BRI Menanam Grow & Green di Gili Mantra menjadi contoh nyata upaya BRI dalam menjaga ekosistem laut yang berkelanjutan. Program ini juga diharapkan mampu mendorong perekonomian masyarakat setempat.
“Kami terus berkomitmen dalam menjaga ekosistem laut sebagai aksi nyata BRI dalam memerangi perubahan iklim. Semoga kegiatan transplantasi karang yang sedang berjalan dapat memberikan manfaat bagi keberlanjutan dan kelestarian alam, khususnya ekosistem laut di Gili Mantra. Program ini juga harapannya bisa membantu mendorong ekonomi masyarakat setempat” jelasnya.
Sebagai informasi, Program BRI Menanam Grow & Green di Gili Matra merupakan salah satu bagian dari Program “Grow & Green Coral Reef’ yang merupakan kegiatan transplantasi karang dan tegakan lamun guna menjaga ekosistem dan biodiversitas laut. Sejak dilaksanakan pada 2022, program ini telah melakukan transplantasi karang sebanyak 3.930 fragment di atas luas area 2.458 meter persegi, serta telah terlaksana transplantasi 2.500 - 3.000 tegakan lamun di area seluas 625 meter persegi. ***
Berita Terkait
-
Nasabah Tak Perlu Khawatir, Super Apps BRImo dari BRI Siap Layani Transaksi Selama Libur Lebaran
-
BRI, YBM BRILiaN, dan IWABRI Bersinergi Hadirkan BRILiaN Fest Ramadhan 1446 H
-
Berkat BRI, Bisnis Produk Wewangian Kini Jadi Andalan UMKM Ini
-
Hati-hati pada Pesan Mencurigakan, BRI Minta Masyarakat Waspada Saat Melakukan Transaksi Perbankan
-
Berikut Bukti BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Bisnis Berkelanjutan
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 12 Kode Redeem FF Hari Ini 6 Juli 2025, Emote dan Skin Senjata Spesial Event Faded Wheel
- Siapa Finn Dicke? Gelandang Keturunan Indonesia Incaran PSSI Latihan Bersama Rafael Struick
- Update Harga Honda Vario Juli 2025, Mending Beli Baru atau Motor Bekas?
Pilihan
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
-
Heboh Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Netizen Bandingkan Isi Menu MBG ke Jurnalis Inggris
-
Siap-siap! Hari Ini Dua Emiten COIN dan CDIA dengan Minat Investor Tinggi Lakukan IPO
-
Daftar Harga Tiket Konser My Chemical Romance Jakarta, Presale Mulai 9 Juli
-
5 Rekomendasi HP NFC Murah Terbaru Juli 2025: Dompet Aman, Transaksi Lancar!
Terkini
-
Tidak Ada Sistem Gugur, Ini Jadwal Tes Kesehatan Siswa Sekolah Rakyat di Lampung
-
Tak Diterima di SMA Negeri? Bandar Lampung Sediakan SMA Gratis! Ini Syaratnya
-
Green Financing BRI Naik, Sumbang Rp89,9 Triliun untuk Pembangunan Berkelanjutan
-
Terobosan Melawan Pembunuh Senyap Wanita: Dosen ITERA Teliti Murbei Jadi Obat kanker Serviks
-
Kapan SK PPPK Dibagikan? Ini Janji Wagub Lampung Jihan Nurlela