Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 22 Februari 2025 | 19:05 WIB
Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, Asroni Paslah mengkritik rencana Pemkot membangun kereta gantung di tengah bencana banjir yang melanda. [ANTARA]

“Kita harus melihat skala prioritas. Saat ini, warga masih menghadapi banjir akibat buruknya sistem drainase. Ini yang seharusnya diperbaiki lebih dulu sebelum berbicara tentang pembangunan kereta gantung,” tegasnya.

Jon, salah satu warga Perumahan Flamboyan Raya, Kelurahan Rajabasa Jaya, mengungkapkan bahwa banjir terjadi akibat jebolnya talut di sekitar pemukiman mereka.

“Ini pertama kalinya banjir terjadi di lingkungan kami. Penyebabnya ada talut yang jebol, jadi air meluap ke perumahan. Kejadiannya sekitar pukul 22.00, air terus naik sampai setinggi lutut orang dewasa,” ungkap Jon.

Menurut warga, perbaikan drainase dan pembangunan talut yang kokoh harus segera dilakukan agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.

Baca Juga: 23 Titik di Bandar Lampung Terendam Banjir, 3 Orang Meninggal

Jon berharap pemerintah dapat lebih responsif dalam menangani masalah ini sebelum musim hujan kembali tiba.

Meskipun tidak sepenuhnya menolak rencana pembangunan kereta gantung, Asroni menegaskan bahwa proyek tersebut sebaiknya hanya dilakukan jika ada investor swasta yang bersedia membiayainya.

Menurutnya, penggunaan APBD untuk proyek ini kurang tepat di tengah banyaknya kebutuhan mendesak yang harus diprioritaskan.

“Kalau ada investor yang mau membangun, silakan saja. Tapi kalau menggunakan APBD, sebaiknya jangan. Kita harus bijak dalam menentukan prioritas pembangunan,” tambahnya.

Asroni juga menyebutkan bahwa dalam pembahasan dengan anggota Komisi III DPRD, mereka sepakat agar alokasi anggaran lebih diarahkan untuk perbaikan drainase.

Baca Juga: 'Ibu Ibu' Lirih Dua Balita Lihat Orang Tuanya Tertimpa Rumah saat Longsor di Bandar Lampung

"Dengan begitu, dampak banjir yang kerap melanda beberapa titik di Bandar Lampung dapat diminimalisir," ujar Asroni.

Load More