Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 22 Februari 2025 | 19:05 WIB
Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, Asroni Paslah mengkritik rencana Pemkot membangun kereta gantung di tengah bencana banjir yang melanda. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Banjir yang masih melanda Kota Bandar Lampung mendapat sorotan tajam dari Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, Asroni Paslah.

Ketua DPC Gerindra Kota Bandar Lampung ini meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung memprioritaskan program penanggulangan banjir di 2025.

Menurutnya, program-program yang tidak penting seperti pembangunan kereta gantung di rumah dinas Wali Kota Bandar Lampung bukanlah kebutuhan mendesak.

"Masih banyak permasalahan fundamental yang lebih mendesak untuk segera ditangani, salah satunya adalah perbaikan sistem drainase guna mencegah banjir yang kerap melanda kota ini," kata dia dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com, Sabtu (22/2/2025).

Baca Juga: 23 Titik di Bandar Lampung Terendam Banjir, 3 Orang Meninggal

Asroni menegaskan bahwa proyek kereta gantung seharusnya tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), terutama di tengah kondisi infrastruktur perkotaan yang masih perlu banyak perbaikan.

Ia menyoroti kondisi drainase di beberapa titik yang dinilai sangat memprihatinkan dan berkontribusi terhadap terjadinya banjir di sejumlah kawasan pemukiman.

Berdasarkan pantauannya di Kecamatan Rajabasa pada Sabtu (22/2/2025), Asroni menemukan banyak saluran air yang menyempit, tersumbat, hingga tidak memiliki talut penahan air.

Hal ini, sambung Asroni, menjadi salah satu penyebab utama banjir yang kerap melanda daerah tersebut.

“Saya tadi berada di Rajabasa dan melihat sendiri bagaimana buruknya kondisi drainase di sana. Tidak ada talut yang memadai, banyak saluran yang menyempit dan tersumbat. Jika ini dibiarkan, maka masalah banjir akan terus berulang,” ujar Asroni.

Baca Juga: 'Ibu Ibu' Lirih Dua Balita Lihat Orang Tuanya Tertimpa Rumah saat Longsor di Bandar Lampung

Asroni, menegaskan bahwa pemerintah kota seharusnya lebih fokus pada upaya mitigasi banjir dibandingkan proyek infrastruktur yang belum memiliki urgensi tinggi.

Load More