Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 06 Februari 2025 | 10:29 WIB
Sebanyak 60 rumah di Bandar Lampung rusak diterjang angin puting beliung. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung mencatat sebanyak 60 rumah rusak akibat diterjang angin puting beliung pada Selasa (4/2/2025).

Kepala Pelaksanaan BPBD Bandar Lampung Wakhidi mengatakan bahwa jumlah rumah terdampak angin puting beliung yang paling banyak ada di Kecamatan Langkapura sekitar 30 unit lebih.

"Sisanya tersebar di sejumlah kecamatan di kota ini," kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengatakan bahwa pihaknya telah meninjau langsung rumah-rumah warga yang terdampak angin puting beliung pada Rabu (5/2/2025).

Baca Juga: Tragis! Begal Motor di Sukarame Tewas Diamuk Massa, Sempat Lepas 4 Tembakan

"Kami sudah turun langsung melihat ke lokasi yang terdampak parah di Kecamatan Langkapura, ada yang rusak ringan hingga berat," kata dia.

Eva mengatakan bahwa Pemerintah Kota Bandar Lampung akan memberikan bantuan kepada rumah-rumah warga yang terdampak puting beliung sesuai dengan tingkat kerusakannya.

"Bantuan yang kami berikan bervariasi, mulai dari Rp10 juta, Rp15 juta, Rp20 juta, hingga Rp30 juta," kata dia.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung mencatat pohon tumbang terjadi di 39 titik pada Selasa (4/2/2025).

Kepala Pelaksana BPBD Bandar Lampung Wakhidi mengatakan hujan deras disertai angin kencang penyebab pohon tumbang di 39 titik.

Baca Juga: Bandar Lampung Diterjang Puting Beliung, 39 Pohon Tumbang Timpa Rumah & Kafe

Titik pohon tumbang tersebut tersebar di 11 kecamatan, yakni Kemiling, Way Halim, Sukarame, Enggal, Telukbetung Utara, Labuhan Ratu, Tanjungkarang Timur, Langkapura, Tanjung Senang, Rajabasa, dan Kedaton.

Wakhidi mengatakan tidak ada korban jiwa namun sejumlah rumah warga maupun tempat-tempat usaha terkena dampaknya.

"Ada rumah yang rusak begitu pula kafe serta ada jalan yang terganggu dengan adanya pohon tumbang dan puting beliung," kata dia. (ANTARA)

Load More