SuaraLampung.id - Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Sumatera di Provinsi Lampung khususnya ruas Krui-Liwa merupakan jalur rawan longsor terutama di musim penghujan seperti saat ini.
Untuk itu para pengguna jalan yang melintas jalur Krui-Liwa diminta waspada terhadap terjadinya bencana longsor.
"Jalur Lintas Barat Sumatera seperti ruas jalan Krui-Liwa menjadi ruas rawan longsor karena topografinya pegunungan dan tebing," ujar Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung Susan Novelia, Jumat (27/12/2024).
Ia mengimbau pengguna jalan yang hendak melalui ruas jalan di sepanjang Lintas Barat Sumatera menunda perjalanan bila kondisi cuaca sedang hujan lebat.
Baca Juga: Gagalkan Penyelundupan "Narkoba Basah", KKP Sita Benih Bening Lobster Senilai Rp7,8 Miliar di Krui
"Bila kondisi hujan, lebih baik pengendara tidak meneruskan perjalanan ke Lintas Barat Sumatera untuk mencegah terdampak longsor, serta lebih baik menunggu hingga cuaca cerah kembali," katanya.
Susan menjelaskan pengguna jalan dapat menunggu dan beristirahat di posko yang telah disediakan, salah satunya di daerah Bengkunat, Pesisir Barat dan di Simpang Liwa, Lampung Barat.
"Kami menyediakan 11 posko yang ada di lintas barat, lintas tengah dan lintas timur. Kalau yang di arah lintas barat dirasa cuacanya masih ekstrem bisa ke posko yang ada di Bengkunat disana disediakan fasilitas lengkap," ucap dia.
Di dalam posko tersebut telah disiagakan petugas, kemudian tim medis serta ambulans dari Puskesmas terdekat. Kemudian tersedia juga fasilitas berupa ruang untuk beristirahat, makan dan minum.
"Untuk menjaga kelancaran dan menjaga keselamatan pengguna jalan juga telah disediakan alat berat disana karena ini memasuki musim hujan. Mengingat Provinsi Lampung adalah gerbang Sumatera jadi lonjakan arus libur tahun baru ini di upayakan diantisipasi semaksimal mungkin," tambahnya.
Baca Juga: Momen Langka! Bunga Bangkai Mekar Sempurna di Kebun Raya Liwa
Berdasarkan data BPJN Lampung untuk lokasi penempatan alat berat atau disaster relief unit dan material penanganan darurat seperti vibration roller, dump truck, tandem roller, excavator, motor grader dan mobile crane ada di 11 lokasi meliputi ruas Gedong Tataan-Batas Kota Bandar Lampung, Ruas Bukit Kemuning-Terbanggi besar.
Berita Terkait
-
Tragis! Longsor Hutan Cangar Renggut 10 Nyawa, 2 Mobil Tertimbun
-
Bencana Mengerikan di Sukabumi, BNPB: 5 Orang Tewas, Ratusan Rumah Rata dengan Tanah
-
Tragedi Gunung Botak, 7 Penambang Emas Ilegal Tewas Tertimbun Longsor
-
Ngeri! Banjir Terjang Perumahan Depok, Turap Longsor Jebolkan Rumah Warga!
-
Banjir Bandang Melanda Sukabumi, 91 Ribu Jiwa Terdampak
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Silaturahmi Berujung Maut: Pria di Lampung Tengah Nyaris Tewas Dikeroyok karena Utang
-
Bulog Lampung Kewalahan! Target Serapan Gabah Melonjak Drastis, Gudang Tak Cukup?
-
Dianggap Jadi Penyebab Banjir, Rumah Warga di Campang Jaya Dibeli Pemkot Bandar Lampung
-
Operasi Ketupat Krakatau 2025: Angka Kecelakaan Turun Drastis Selama Mudik Lebaran
-
Korupsi Beras SPHP: Kejaksaan Sita Barang Bukti dari Kantor Bulog Lampung Selatan