Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 21 September 2024 | 17:44 WIB
Ilustrasi kemiskinan. Pengamat Ekonomi Unila menilai cara menurunkan angka kemiskinan di Lampung dengan memfokuskan anggaran ke desa. [Antara]

SuaraLampung.id - Pengamat ekonomi Universitas Lampung (Unila) Marselina Djayasinga berpendapat bahwa program dan kebijakan anggaran perlu difokuskan di desa guna mengurangi angka kemiskinan di Provinsi Lampung.

Marselina mengatakan, jumlah penduduk miskin atau penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan di Lampung pada Maret 2024 mencapai 941,23 ribu orang atau 10,69 persen.

Tingkat kemiskinan di Lampung 10,69 persen menurut dia, di atas angka nasional sebesar 9,03 persen dan tingkat kemiskinan regional Sumatera 8,97 persen.

"Untuk permasalahan kemiskinan Lampung harus bekerja keras dengan berusaha menurunkan sekitar 1 persen. Dan yang perlu diperhatikan adalah tingkat kemiskinan yang banyak di desa sebesar 11,97 persen, yaitu dengan menjadikan desa sebagai lokus pembangunan," katanya.

Baca Juga: Begal Sadis yang Tikam Pengemudi Ojol di Lampung Tengah Ditembak Polisi

Marselina melanjutkan pemerintah daerah perlu membuat kebijakan anggaran ataupun program yang berfokus di desa, guna mendorong geliat ekonomi masyarakat desa.

"Selain itu, perlu juga dilakukan peningkatan kapasitas serta penyediaan lapangan kerja di desa yang lebih banyak dan luas," ucap dia.

Menurut Marselina, dengan menjadikan desa sebagai fokus program dan adanya keberpihakan anggaran bagi pembangunan desa, maka tingkat kemiskinan di Provinsi Lampung pun dapat terus berkurang.

"Tren tingkat kemiskinan di Lampung ini setiap periodenya selalu mengalami penurunan. Seperti pada tahun ini ada penurunan sebanyak 29,4 ribu orang, dan diharapkan akan mengalami penurunan yang signifikan di tahun selanjutnya, guna mendukung kesejahteraan masyarakat," kata Marselina. (ANTARA)

Baca Juga: Jelang Penetapan Cagub dan Cawagub, Polisi Jaga Ketat Pintu Masuk KPU Lampung

Load More