Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 01 Agustus 2024 | 14:15 WIB
Bawang merah penyumbang tertinggi deflasi di Lampung pada Juli 2024. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyatakan komoditas bawang merah menyumbang deflasi bulan ke bulan sebesar 0,32 persen di Juli 2024.

Kepala BPS Lampung Atas Parlindungan Lubis menuturkan, Lampung mengalami deflasi sebesar 0.16 persen dari bulan ke bulan pada Juli 2024.

"Berdasarkan kelompok pengeluaran, kelompok makanan, minuman dan tembakau memberikan andil deflasi sebesar 0,26 persen," ujar Atas Parlindungan Lubis, Kamis (1/8/2024).

Dari lima komoditas yang ada di dalam kelompok makanan, minuman, dan tembakau tersebut, komoditas bawang merah menyumbang deflasi tertinggi sebesar 0,32 persen di Juli.

Baca Juga: Tragis! Polisi Lampung Timur Tewas Tertabrak Truk Saat Menuju Tempat Tugas

"Komoditas lainnya yang menyumbang deflasi selain bawang merah adalah tomat dengan andil 0,10 persen, cabai merah 0,08 persen, bawang putih 0,02 persen, dan susu cair kemasan 0,02 persen," katanya.

Dilihat dari tahun ke tahun di Juli terjadi inflasi sebesar 2,55 persen, dimana kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil inflasi sebesar 1,76 persen.

"Untuk lima komoditas dengan andil inflasi terbesar tahun ke tahun dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang tertinggi dari komoditas beras sebesar 0,40 persen," ucap dia.

Kemudian kopi bubuk dengan andil 0,25 persen, sigaret kretek mesin dengan andil inflasi 0,20 persen, gula pasir 0,12 persen, dan ikan lele sebesar 0,10 persen.

"Dan bila dilihat inflasi berdasarkan wilayah tingkat inflasi tahun ke tahun tertinggi terjadi di Kabupaten Lampung Timur dengan besaran 3,63 persen dan yang terendah terjadi di Kabupaten Mesuji sebesar 1,73 persen," ujar Atas. (ANTARA)

Baca Juga: Tak Dilengkapi Dokumen, Ratusan Lembar Kulit Ular Piton Disita Petugas di Pelabuhan Bakauheni

Load More