Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 09 Juli 2024 | 21:25 WIB
Tim mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) menciptakan alat terapi kognitif bagi siswa tunarungu berbasis game Pump It-Up. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Tim mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang mengikuti lomba Pekan Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) menciptakan alat terapi kognitif bagi siswa tunarungu berbasis game Pump It-Up.

Ketua tim PKM-PM SWIPE-UP, Siti Khadijah Indra mengatakan uji coba alat tersebut dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) PKK Provinsi Lampung, untuk meningkatkan kemampuan siswa SLB tunarungu mengembangkan kemampuan dalam belajar berhitung dan membaca.

"Kami menciptakan inovasi untuk meningkatkan semangat dan kualitas pendidikan yang inovatif," kata Siti Khadijah.

Khadijah menjelaskan bahwa inovasi yang diciptakan ini merupakan karya SWIPE-UP (Study With Pump It-Up) sebagai terapi kognitif berbasis aplikasi untuk meningkatkan intelektual siswa tunarungu.

Baca Juga: Momen Langka, Begini Potret Langit Lampung saat Blackout

"Alat terapi kognitif berbasis permainan Pump It-Up memiliki desain visualisasi yang menarik dan soal berhitung serta pengenalan alfabet yang menantang pada setiap level permainan dengan berbasis game," kata dia.

Menurutnya, dari hasil evaluasi program tersebut menunjukkan peningkatan yang signifikan sebagai perkembangan kognitif pada anak disabilitas tunarungu.

“Alat terapi kognitif berbasis game Pump It-Up mampu meningkatkan dan memaksimalkan respons kognitif siswa, setelah berlatih dengan tingkatan level soal yang telah dirangkum oleh tim PKM-PM, sehingga mereka akan semakin semangat dalam proses pembelajaran di dalam kelas,” kata dia.

Siti Khadijah menyebutkan bahwa timnya berhasil mengembangkan aplikasi dan alat terapi kognitif SWIPE-UP kurang lebih dalam kurun waktu 2,5 bulan.

"Selain itu, cara penggunaan alat tersebut juga cukup mudah, sehingga guru di SLBN PKK Provinsi Lampung dapat memberikan edukasi kembali kepada siswa untuk keberlangsungan dalam pembelajaran di kelas.

Baca Juga: Itera Buka Pendaftaran Jalur Mandiri, Begini Cara Daftarnya

Ia mengajak masyarakat untuk mendukung adik-adik tunarungu dan guru di SLBN PKK Lampung untuk terus berkembang dengan berlatih dan berusaha dalam menjawab semua tingkatan level soal-soal yang ada di dalam aplikasi SWIPE-UP.

“Kami bangga melihat perubahan positif dengan mengembangkan program ini. Alat terapi kognitif berbasis Pump It Up memberikan peluang bagi siswa disabilitas tunarungu untuk belajar, dan menyiapkan masa depan mereka,” ujar Siti.

Menurutnya, langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh tim mahasiswa Itera yakni konsisten dan memastikan berlanjutnya program, dan memperluas pengetahuan alat terapi kognitif tersebut untuk siswa disabilitas tunarungu lainnya.

"Sebagaimana komitmen tim PKM-PM Itera untuk selalu berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak mitra guna menciptakan pendidikan yang berinovasi dan mendukung tujuan dari pembangunan berkelanjutan (SDGs)," kata dia.

Tim PKM-PM Itera yang melaksanakan kegiatan tersebut berasal dari Program Studi Teknik Biomedis yang diketuai oleh Siti Khadijah Indra dengan anggota Aurelia Gratia Pakpahan, Putri Nabila Nauli Maharani, Soli Deo, dan Machzaul Harmansyah. (ANTARA)

Load More