SuaraLampung.id - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Metro berupaya memastikan inflasi di kota setempat terjaga dalam sasaran 2,5±1 persen dengan membentuk toko pengendalian inflasi.
Toko yang disebut Toko Metro Maju Antisipatif Pengendalian Harga Pangan (Mapan) ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan pangan untuk masyarakat dengan harga yang wajar dan tidak bertentangan dengan HET.
Toko Mapan telah aktif beroperasi mulai hari ini Jumat (28/6/2024). Toko ini melayani pembelian bahan pangan untuk masyarakat.
Lokasinya yang strategis, terletak di Pasar Cendrawasih yang terhubung dengan Pasar Kopindo, akan memudahkan seluruh kalangan masyarakat dalam memperoleh bahan pangan dengan harga terjangkau.
Baca Juga: BI Lampung Dukung Pelestarian Rumah Asisten Wedana Jadi Pusat UMKM
Toko tersebut menyediakan berbagai pasokan bahan pangan yang dijual dengan harga penjualan distributor, yaitu 500 kg beras, 100 kg aneka cabai, 100 kg bawang merah, 100 kg bawang putih, 300 kg telur ayam ras, 500 kg minyak goreng, 350 kg gula pasir, dan 400 kg tepung terigu.
Toko Mapan juga sudah dilengkapi dengan pembayaran nontunai QRIS yang difasilitasi oleh Bank Lampung untuk memudahkan dalam bertransaksi.
Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin, mengatakan, Kota Metro bukan daerah produsen bahan pangan, tapi memiliki kedekatan dengan para distributor.
"Oleh sebab itu, kita perkuat kemitraan dengan para distributor dan bentuk Toko Mapan agar masyarakat dapat dengan mudah menjangkau bahan pangan dengan harga yang murah dan wajar," kata Wahdi pada acara Grand Opening Toko Mapan di Pasar Cendrawasih, Kota Metro, Jumat (28/6/2024).
Bank Indonesia turut mendukung pembentukan Toko Mapan sebagai inovasi dan langkah konkret pengendalian inflasi TPID Kota Metro.
Baca Juga: Sampah Menggunung, DLH Metro Gencar Bentuk Bank Sampah Hingga ke Pelosok RT
Menurutnya, sinergisitas TPID se-Provinsi Lampung yang semakin baik mendukung penguatan stabilisasi laju inflasi yang pada Mei 2024 tercatat 3,09 persen year on year (yoy). Namun demikian, inovasi TPID sangat diperlukan untuk memitigasi risiko instabilitas ke depan.
Berita Terkait
-
Ambulans Kena Tilang Elektronik, Polda Metro Jaya: Evaluasi!
-
Sekar Arum Widara, Bintang Kolosal Kini Jadi Pengedar Uang Palsu? Ini Kronologi Penangkapannya!
-
Polisi Imbau Warga Hindari Kawasan GBK: Ada Konser Taeyeon SNSD dan Laga Persija vs Persebaya
-
Polisi Ungkap Pabrik Uang Palsu di Bogor, Kasus Terungkap dari Tas Mencurigakan di Gerbong KRL
-
BI: Kenaikan Harga Emas Penyumbang Inflasi Tinggi
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
Pilihan
-
Singgung Prabowo Subianto, Ini Respon Jokowi Soal Isu Matahari Kembar
-
Jamaah Haji Indonesia Jadi Panutan, Disebut Paling Tertib di Dunia
-
LG Batalkan Investasi Baterai EV di Indonesia Senilai Rp130 Triliun
-
Warga Pilih Beli Emas Batangan, Penjualan Emas Perhiasan Turun di Pekanbaru
-
Harga Emas Antam Nggak Pernah Bosen Naik, Hari Ini Tembus Rp1.980.000/Gram
Terkini
-
Hujan Deras, Kalianda Diterjang Banjir
-
Banjir Landa Bandar Lampung, 3 Warga Panjang Tewas Terseret Arus Deras
-
Ribuan Warga Lampung Bersatu untuk Palestina: Babang Tamvan Serukan Boikot Produk Israel
-
Truk Pengangkut Rongsokan Hantam Pelabuhan Bakauheni: Diduga Rem Blong
-
Cuaca Buruk di Bandara Radin Inten II, Lion Air Mendarat di Palembang