Beberapa penyebab adanya monopoli, kata Sigit, berkaitan dengan sumber keuangan yang harus dihasilkan perusahaan.
Menurut dia, monopoli proyek berkaitan dengan perebutan uang, kolusi atau kerjasama antara pengusaha dan penguasa atau pejabat pemerintah dan berakibat tidak dijalankan prosedur dengan benar.
"Sehingga berakibat tidak sesuai spesifikasi yang ditentukan dan hal tersebut pada akhirnya akan memunculkan korupsi, "kata Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Unila tersebut.
Lanjutnya kerjasama yang menguntungkan kedua belah pihak akan terpelihara secara terus menerus dikarenakan saling memahami dan bisa saling menutupi.
Apabila dikaitkan dengan fungsi pemerintahan, khususnya fungsi pembangunan dan fungsi pelayanan Sigit mengatakan, maka akan terlihat dari hasil proyek yang dilakukan.
Buruknya pengerjaan proyek jalan di Lampung ini sempat mendapat kritik dari masyarakat. Munculnya kritik ini ujar Sigit, merupakan indikasi lemahnya fungsi pelayanan dan pembangunan infrastruktur jalan.
Kritik sosial ini menurut Sigit, diharapkan bisa jadi introspeksi pejabat pemerintah dalam pelayanan dan pembangunan penyelenggaraan jalan di Lampung.
"Kritik masyarakat ini sebaiknya disikapi dengan rasional dan bukan dengan emosional, dan diperlukan keterbukaan anggaran dan komunikasi tentang pelaksanaan proyek jalan ke depan," tuturnya.
"Kritikan masyarakat yang real, yang niatnya membangun untuk kepentingan bersama, bisa dijadikan introspeksi oleh pemangku kebijakan. Jangan justru ditakut-takuti, "jelas Sigit.
Baca Juga: Kejati Sidik Korupsi Proyek Pipa SPAM, Dirut PDAM Way Rilau: Itu Bukan Zaman Saya
Kontributor : Agus Susanto
Berita Terkait
-
Kejati Sidik Korupsi Proyek Pipa SPAM, Dirut PDAM Way Rilau: Itu Bukan Zaman Saya
-
Jadwal Imsakiyah Kota Bandar Lampung Sabtu 6 April 2024
-
Tegas, KPPU Minta Organda Lampung Cabut Penetapan Tarif Angkutan Lebaran 2024
-
Jadwal Buka Puasa Kota Metro Jumat 5 April 2024
-
Terminal Rajabasa Berbenah Hadapi Arus Mudik Lebaran Idul Fitri 2024
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
9 Negara Siaga Tsunami Pasca Gempa Terbesar Keenam Sepanjang Sejarah
-
Bantah Sengaja Pasang 'Ranjau' untuk Robi Darwis, Ini Dalih Pelatih Kim Sang-sik
-
Dikritik Habis Legenda, Pemain Timnas Indonesia U-23 Tetap Diguyur Bonus Ratusan Juta
-
Selamat Tinggal Gerald Vanenburg! Resmi Tak Latih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025
-
Sebelum Justin Hubner, Pemain Keturunan Maluku Lebih Dulu Gabung Fortuna Sittard
Terkini
-
Terungkap Penyebab 14 Ribu Hektare Lahan di Lampung Tak Bersertifikat
-
Rekomendasi 6 Popok Bayi Paling Nyaman, Si Kecil Anti Rewel dan Bebas Ruam!
-
Ukur Ulang Lahan SGC? Ini Penjelasan Menteri ATR/BPN
-
Target Menteri ATR/BPN: 25 Ribu Tanah Wakaf di Lampung Harus Bersertifikat dalam 3 Tahun
-
Nusron Wahid Geram! Korporasi Lampung Abaikan Hak Masyarakat Atas Plasma