SuaraLampung.id - Petani kelapa di Kabupaten Lampung Timur mengeluhkan gangguan hama kwangwung yang berdampak pada penurunan produktivitas kelapa.
Burhan, petani kelapa di Lampung Timur, berharap ada solusi dalam menghadapi hama kwangwung ini. Jika masalah ini bisa diatasi, Burhan mengaku akan kembali semangat bertani.
"Jika masalah kwangwung teratasi, produksi kelapa meningkat dan petani menjadi semangat bertani," kata Burhan, di acara pembukaan Sekolah Lapangan Kelapa Nira (SLKN) oleh Yayasan Widya Erti Indonesia, di Way Jepara, Lampung Timur, Rabu (8/11/2023).
Perwakilan Yayasan Widya Erti Indonesia Lukman Efendi mengatakan cara mengatasi hama kwangwung adalah dengan memutus siklus hidupnya.
Dia menjelaskan, kwangwung hidupnya di batang kelapa yang mati dan lapuk.
"Larva kwangwung ini hidupnya di sisa batang kelapa yang berada di kebun kelapa. Sisa batang kelapa ini menjadi rumah larva atau embuk. Cara memutus siklus hidupnya dengan membersihkan sisa batang kelapa," ujar Lukman Efendi.
Dia menyebutkan, SLKN akan segera memiliki tim pemburu hama kelapa kwangwung. Tim tersebut membantu bersama petani mengendalikan hama kelapa kwangwung.
Yayasan Widya Erti Indonesia membuka Sekolah Lapang Kelapa Nira (SLKN) di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.
"Dengan adanya Sekolah Lapang Kelapa Nira diharapkan berdampak pada produksi kelapa nira yang lebih baik," ujar perwakilan perusahaan Unilever Mukhlisudin.
Baca Juga: Ditemukan Membusuk di dalam Sumur, Jasad Laki-laki Ditemukan di Lampung Timur
Mukhlisudin mengatakan, jika kualitas air nira kelapa baik, gula yang dibuat juga akan baik, sehingga harga jual gula merah yang diterima petani menjadi tinggi.
"Tujuan dibukanya SLKN ini untuk menyejahterakan petani kelapa," katanya lagi.
Perwakilan Yayasan Widya Erti Indonesia Lukman Efendi menjelaskan melalui program SKLN, petani kelapa di Lampung Timur akan diberikan pembinaan dan pelatihan.
"Ada 7 materi yang akan diberikan kepada petani kelapa. fokusnya pada praktik pertanian yang baik," ujar Lukman Efendi.
Lukman Efendi mengatakan, SLKN memiliki 10 dokter kelapa yang bertugas melatih dan membina para petani kelapa.
"Tahap awal petani yang akan kami latih ada 17 kelompok, dan 373 petani," ujarnya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Ditemukan Membusuk di dalam Sumur, Jasad Laki-laki Ditemukan di Lampung Timur
-
Ditangkap di Kalimantan Tengah, Kades Braja Sakti Lampung Timur Sudah Buron 3 Bulan
-
Bela TikTokers Bima, Nikita Mirzani Tantang Gubernur Lampung Arinal Djuanidi Perang
-
Melihat Seberapa Kaya Gubernur Lampung dan Bupati Lampung Timur Buntut Kasus Bima
-
Tewasnya Gajah Jinak di Taman Nasional Way Kambas, Dari Dokter Sampai Kepala Balai Bungkam
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
-
Besok, Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente, Menuju Crystal Palace?
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
Terkini
-
Bocah Pemanjat Tiang Bendera di Lampung Selatan Diundang DPR, Ini Janji Mereka untuk Raihan
-
Berlagak Koboi Bawa Senpi Rakitan, Pemuda Ini Dibekuk Polisi di Panjang
-
Raih 3 Penghargaan Internasional Euromoney 2025, BRI Catat Rekor Baru
-
APBD Perubahan Lampung 2025 Disahkan: Rp160 Miliar dari Makan Gratis hingga Jalan Mulus
-
Makam Tentara Belanda di Pulau Sebuku Besar Lampung Selatan Akan Dipindahkan