SuaraLampung.id - Sejumlah warga desa di Kecamatan Pasir Sakti dan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur merasa was was setelah mendengar informasi akan adanya penertiban bangunan yang berdiri di atas irigasi milik Balai Besar Wilayah sungai Mesuji Sekampung (BBWS).
Kabar akan adanya penertiban bangunan di atas irigasi BBWS Mesuji Sekampung ini diketahui setelah ada petugas dari Unit Tipidter Polda Lampung mendatangi rumah salah satu warga Desa Karyatani, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, pada Kamis (2/11/2023).
Kedatangan tim Tipidter Polda Lampung itu dalam rangka melakukan klarifikasi objek bangunan yang berdiri di atas irigasi milik Balai Besar Wilayah sungai Mesuji Sekampung (BBWS).
Selain polisi, hadir juga pihak BBWS Mesuji Sekampung, Pemerintah Kecamatan Labuhan Maringgai, dan pamong Desa Karyatani. Namun unit Tipidter enggan diminta keterangan lebih jauh terkait kunjungannya ke rumah salah satu warga tersebut.
Baca Juga: Waspada Modus Baru Penipuan Sasar Kios BRILink di Raman Utara
Sementara Yonas, warga yang rumahnya didatangi Tim Tipidter Polda Lampung mengatakan, kediamannya sudah dua kali didatangi aparat pemerintah.
Pertama dari anggota DPRD Lampung Timur, kedua dari Tipidter Polda Lampung. Yang membuat heran Yonas, hanya rumahnya yang didatangi aparat kepolisian dan pemerintah sementara puluhan bangunan lain yang ada di atas lahan irigasi tidak didatangi.
"Bangunan kami yang ada di atas irigasi hanya jembatan kecil 3 meter dan pagar panjang tiga meter. Rumah dan tempat usaha mutlak di atas lahan kami pribadi, dan ada sertifikatnya," terang Yonas.
Jika memang pemerintah akan membongkar jembatan dan pagar, Yonas tidak mempermasalahkannya. Tapi Yonas meminta tidak tebang pilih dalam melakukan penindakan.
"Setelah anggota DPRD Lampung Timur mendatangi kediaman kami, lalu anggota Polda Lampung, dan cuma rumah saya yang di datangi," kata dia.
Baca Juga: Ratusan Warga dan Calon Kades Sumberejo Tolak Hasil Pilkades
Sementara itu salah satu warga Desa Pasir Sakti, Kecamatan Pasir Sakti, Arifin mengaku sebagian besar pondok pesantren miliknya berada di atas irigasi BBWS namun selama 20 tahun dia tinggal tidak pernah terusik.
Berita Terkait
-
Dirikan Badan Migrasi, Israel Percepat Penggusuran Warga Gaza?
-
Jangan Panik! 7 Langkah Mudah Cuci Hidung Sendiri di Rumah
-
'Aparat Merampas Hak Kami!' Jeritan Hati Warga Korban Gusuran di Jakarta, Bogor, dan Makassar
-
Pameran 'Bara Juang Bara-Baraya' Hadirkan Arsip Perlawanan Warga Melawan Penggusuran
-
Warga Bara-Baraya Mengadu ke Komnas Perempuan, Diintimidasi Aparat: Hak Kami Dirampas!
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Konflik Satwa-Manusia di Lampung Mengerikan: 9 Nyawa Melayang
-
Kades Ditandu 12 Km Demi Berobat: Realita Pesisir Barat Usai Lepas Status Daerah Tertinggal
-
Bening by Helena: UMKM Ini Sulap Limbah Jadi Perhiasan Cantik
-
Besok Rekayasa Lalu Lintas di Bandar Lampung Saat Aksi Bela Palestina: Ini Jalur Alternatifnya
-
Korupsi Gerbang Rumdis Bupati Lampung Timur, Dawam Rahardjo Dijebloskan ke Bui