SuaraLampung.id - Liwa, ibu kota Kabupaten Lampung Barat, termasuk wilayah rawan gempa bumi. Tercatat sudah tiga kali Liwa mengalami gempa besar.
Terakhir gempa dahsyat terjadi di Liwa pada 16 Februari 1994 dengan kekuatan 6,5 SR. Gempa bumi itu menelan hingga 207 korban jiwa.
Dikutip dari Buku "Stay or leave? Dinamika Lanskap Arkeologi di Sesar Semangko Provinsi Lampung" terbitan LIPI tahun 2021, Liwa dan Kota Agung, Tanggamus, disatukan oleh jalur sesar aktif, Sesar Semangko, yang berimpitan dengan aliran Way Semangka yang curam.
Karakteristik lingkungan yang paling menonjol di wilayah Lampung Barat dan Tanggamus merupakan jejak aktivitas tektonik dan vulkanik berupa gawir dan lembah Sesar Semangko, Tufa Ranau, dan jaringan anak-anak sugai DAS Way Semangka.
Baca Juga: Penjelasan Badan Geologi Soal Gempa Garut M 5,2
Sesar Semangko merupakan bagian dari Sesar Sumatra yang tebentuk sekitar 10.000 tahun yang lalu dengan jumlah keseluruhan sebanyak sembilan belas segmen sepanjang 1.650 km ke arah tenggara hingga barat laut.
Penelitian patahan Sumatra pernah dilakukan oleh R.W. van Bemmelen, seorang geolog Hindia Belanda dalam bukunya Geology of Indonesia pada tahun 1949.
Sesar aktif Sumatra membentang dari Teluk Semangko di Tanggamus, Lampung, hingga lembah Aceh. Sesar Sumatra yang memiliki laju pergeseran 6+4 mm/tahun.
Sesar ini merupakan sesar mendatar yang terbentuk sebagai akibat dari tumbukan lempeng miring (oblique) antara lempeng Hindia Australia yang menyusup ke lempeng Eurasia.
Keberadaan Sesar Semangko membentuk morfologi lingkungan yang khas, yaitu berupa terban (graben), seperti Dataran Tinggi Liwa, Kaldera Ranau, Cekungan Suoh, Antai, dan Warkuk yang disebut juga dengan Semangko (-rift) Zone.
Baca Juga: Gempa Garut Magnitudo 5,6, Terasa Sampai Bogor Hingga Bandung
Sumber gempa bumi sering terjadi dari masa ke masa pada jalur sesar ini, seperti gempa bumi di Liwa pada tahun 1908, 1933, dan 1994.
Gempa bumi terjadi pada segmen lembah Suoh ke arah selatan pada tahun 1908 dan terjadi pada segmen sesar sebelah utara lembah Suoh sampai ke perbatasan Bengkulu pada tahun 1908 (gempa bumi Liwa).
Gempa lain yang merusak terjadi lagi pada tahun 1994 yang melanda wilayah Liwa dan sekitarnya. Hingga saat ini, getaran-getaran dengan skala kecil masih terjadi.
Bahan induk tanah yang terdapat di daerah jalur patahan Semangka adalah Tufa Ranau yang terdiri dari lapisan pasir dengan kedalaman mencapai 150–200 meter.
Lapisan ini berupa lepasan (tidak terkonsolidasi dengan baik) sehingga jika terjadi getaran akan sangat terasa. Aktivitas sesar mendatar membentuk cekungan pull-apartsehingga membentuk morfologi berupa lembah sesar, kolam sesar (sag pond), gawir sesar, bukit sesar (shutter ridge), dan sungai terpancung (beheaded river).
Jejak-jejak tersebut terlihat pada lokasi pen-muan situs-situs arkeologi di Lampung Barat mulai dari Liwa hingga Suoh, seperti gawir sesar, kolam sesar, dan meandering sungai (sungai terpancung).
Berita Terkait
-
Penjelasan Badan Geologi Soal Gempa Garut M 5,2
-
Gempa Garut Magnitudo 5,6, Terasa Sampai Bogor Hingga Bandung
-
Update: Gempa 5,6 Dekat Garut Termasuk Dangkal, Pemicunya Deformasi Batu di Lempeng Bumi
-
BREAKING NEWS! Garut Diguncang Gempa Magnitudo 5,6
-
Breaking News! Gempa 5,6 Mag Guncang Garut, Getaran Dirasakan Sampai Cianjur dan Tasik
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
Honda Cari Bibit Pembalap Muda di Ajang HDC
-
Profil Pemilik Rupiah Cepat, Pinjol Viral yang Disorot Publik Ternyata Dikuasai Asing
-
5 HP Murah Rp2 Jutaan Layar AMOLED: RAM Besar, Kamera Resolusi Tinggi
-
Mau Wajah Glowing? Inilah Urutan Menggunakan Skincare Malam yang Tepat
-
7 Brand Skincare Korea Terbaik, Auto Bikin Kulit Mulus Harga Mulai Rp19 Ribu
Terkini
-
Momentum Kebangkitan Nasional, Ini 7 Bukti BRI Bantu Pulihkan Ekonomi Indonesia
-
3 Amplop DANA Kaget Hari Ini, Cek Nilainya Ratusan Ribu Rupiah
-
Portofolio Sustainable Finance BRI Tembus Rp796 Triliun, Terbesar di Indonesia
-
Desa BRILiaN Hargobinangun di Lereng Merapi: Hasil Inovasi UMKM Bersama BRI
-
Di Antara Kabut Batu Tegi: Petani, Konservasi, dan Jalan Panjang Menuju Harmoni