SuaraLampung.id - Mayor Sabarudin tercatat sebagai salah satu tentara paling brutal dalam sejarah Republik Indonesia. Ia hidup di era kepemimpinan Jenderal Sudirman dan Oerip Sumoharjo.
Sabarudin mengawali karier militernya dengan masuk dalam tentara Pembela Tanah Air (Peta). Ia mendapat pelatihan militer di Bogor. Setelah ikut pelatihan militer inilah, perangai Sabarudin berubah.
Dikutip dari buku "Petualangan Mayor Sabarudin Rekam Jejak Brutal Perwira Pejuang 1945-1950", Sabarudin yang tadinya pemalu dan penakut berubah menjadi lelaki pemberani yang brutal dan kejam.
Setelah lulus dari pendidikan PETA, Sabarudin ditempatkan di Batalyon Peta di Sidoarjo. Ketika itu Komandan Batalyonnya adalah Mohamad Mangundiprodjo.
Sabarudin lalu ingin ikut pelatihan menjadi Komandan Kompi. Namun ia tidak mendapat rekomendasi Mohamad Mangundiprodjo. Hal inilah yang membuat Sabarudin sakit hati terhadap Mohamad.
Mohamad Mangundiprodjo juga tidak senang dengan kebrutalan Sabarudin hingga ditakuti rakyat. Konflik antara keduanya makin meruncing saat Mangundiprodjo menjadi Komandan TKR Jawa Timur. Sabarudin saat itu Komandan Polisi Militer Surabaya.
Sabarudin sering datang ke kantor Mangundiprodjo meminta uang perjuangan. Awalnya Mangundiprodjo masih memberikan dana perjuangan bagi Sabarudin.
Belakangan diketahui uang itu tidak digunakan untuk berjuang. Sabarudin malah memakai uang itu untuk kepentingan pribadinya. Sabarudin juga dikabarkan menawan puluhan wanita bendahara yang ia jadikan sebagai simpanan.
Mengetahui hal itu, Mohamad Mangundiprodjo tidak lagi mau memberikan uang perjuangan ke Sabarudin. Ini membuat Sabarudin marah. Ia mengancam akan membunuh Mangundiprodjo.
Baca Juga: Serba-Serbi KRI Tuna 876: Spesifikasi dan Keunggulan Armada Laut Terbaru TNI
Sejak itu Sabarudin menyebarkan fitnah bahwa komandannya itu seorang korup. Ia mengungkit masa lalu Mohamad Mangundiprodjo sebagai pangreh praja Belanda.
Bagi Mohamad Mangundiprodjo tindakan Sabarudin sudah kelewat batas. Ini bisa mengacaukan perjuangan para tentara di garis depan.
Ditambah lagi Mohamad Mangundiprodjo mendengar kabar Sabarudin menyekap Bupati Sidoarjo dan Mojokerto. Maka Mangundiprodjo mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Sabarudin.
Sabarudin membawa surat penangkapannya ke Markas Besar TNI dan melapor ke Letjen Oerip Sumoharjo. Bukannya memarahi Sabarudin, Oerip malah menelepon Mangundiprodjo meminta membatalkan surat penangkapan itu.
Mohamad Mangundiprodjo menolak perintah Oerip. Oerip meminta Mohamad datang ke Mabes TNI di Yogya untuk memberi penjelasan.
Mangundiprodjo pun bersiap datang ke Yogyakarta. Di tengah perjalanan, mobil Mohamad dihadang mobil pasukan Sabarudin. Sempat terjadi kejar-kejaran antara mobil Mohamad dengan mobil rombongan Sabarudin.
Beruntung mobil Mohamad Mangundiprodjo lebih cepat sehingga tidak mampu terkejar oleh pasukan Sabarudin. Pasukan Sabarudin langsung bergerak di Mabes TNI. Sampai di Mabes TNI, pasukan Sabarudin melumpuhkan penjagaan.
Sabarudin dan pasukannya sudah menguasai Mabes TNI. Pergerakan pasukan Sabarudin ini sangat rapi dan cepat sehingga tidak diketahui para petinggi TNI.
Sampai di Mabes TNI, Mohamad Mangundiprodjo menuju ruang tunggu pimpinan TNI. Saat itu Jenderal Sudirman dan Letjen Oerip sedang mengadakan rapat. Saat menunggu itulah, Mohamad Mangundiprodjo disergap tiga prajurit Sabarudin.
“Angkat tangan!” perintah anak buah Sabarudin sambil mencabut pistol.
Mohamad Mangundiprodjo bergeming. “TIdak mau” katanya.
Terjadilah perkelahian antara Mohamad dan tiga anak buah Sabarudin. Melihat Mangundiprodjo mampu memberikan perlawanan, datang lagi tiga anak buah Sabarudin membantu.
Di balik jendela ruang tunggu, laras senjata pasukan Sabarudin sudah mengarah ke Mohamad Mangundiprodjo. Bahkan terdengar beberapa kali tembakan ke arah Mohamad Mangundiprodjo namun tak membuatnya roboh.
Tembakan itu sampai mengarah ke dalam ruangan tempat Jenderal Sudirman rapat. Hampir saja peluru mengenai Jenderal Sudirman. Beruntung Panglima besar itu bergerak cepat tiarap.
Mohamad Mangundiprodjo baru tersungkur setelah popor senapan dipukulkan ke tengkuk kepalanya. Mohamad pingsan. Ia diseret ke halaman Mabes TNI. Di sana, tubuh Mohamad Mangundiprodjo ditendangi dan diinjak-injak.
Dengan kondisi terluka parah, Mohamad dibawa pergi oleh pasukan Sabarudin. Penculikan Mangundiprodjo sampai ke telinga Presiden Soekarno. Bung Karno memerintahkah pembebasan Mohamad.
Bergeraklah pasukan TKR Jawa Timur di bawah pimpinan Kolonel Soediro mencari Mohamad Mangundiprodjo. Akhirnya pasukan Soediro berhasil mengepung pasukan Sabarudin.
Melihat posisi tidak menguntungkan, Sabarudin akhirnya mau menyerahkan Mohamad. Biarpun sudah mengepung Sabarudin, Pasukan Soediro tidak menangkap Sabarudin.
Namun Sabarudin tetap mengancam akan kembali menangkap Mohamad suatu saat nanti. Mohamad saat itu ditemukan dalam keadaan hidup dengan kondisi terluka parah.
Berita Terkait
-
Serba-Serbi KRI Tuna 876: Spesifikasi dan Keunggulan Armada Laut Terbaru TNI
-
Oknum TNI Cukur Rambut Siswa hingga Bikin Ortu Marah di Purwakarta, Dedi Mulyadi Beri Apresiasi
-
Siapa Oknum TNI yang Lawan Arah di Tol MBZ? Picu Kecelakaan Beruntun
-
Sengketa Tanah Leluhur dan Rampasan Perang Warga Majalengka Vs TNI AU
-
Sejarah Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia: Diperingati Setiap 10 September
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
Makam Tentara Belanda di Pulau Sebuku Besar Lampung Selatan Akan Dipindahkan
-
Lampung Siapkan 40 Hektare di Kota Baru untuk Kodam Radin Inten
-
Tunggakan PBB Bikin Pusing? Pemkot Bandar Lampung Tawarkan Keringanan
-
4 Fakta Aksi Heroik Raihan, Bocah SD Lampung Selatan Pemanjat Tiang Bendera yang Viral
-
Layanan QLola by BRI Diapresiasi Nasabah, Tumbuh 41%