Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 31 Agustus 2023 | 11:46 WIB
Ilustrasi gantung diri. Pedagang di Pringsewu ditemukan meninggal gantung diri. [flickr]

SuaraLampung.id - Pedagang sepeda motor bekas di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di garasi rumahnya pada Rabu (30/8/2023) sore.

Korban berinisial SP (27) itu diduga nekat bunuh diri karena depresi terlilit utang. Peristiwa ini pertama kali diketahui ayah korban pada pukul 16.00.

Kapolsek Pringsewu Kota, AKP Rohmadi mengatakan saat itu ayah korban baru pulang dari bekerja di sawah. Ia lalu melihat anaknya dalam posisi gantung diri di garasi samping rumah.

"Ayah korban histeris dan berteriak meminta tolong. Ibu korban yang mendengar teriakan suaminya lantas datang dan kemudian bersama sama suaminya memotong tali yang menjerat leher korban," ujar AKP Rohmadi pada Kamis (31/8/2023) dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.

Baca Juga: Debut Kacau Brandon Williams, Bek Man United yang Duet Bareng Elkan Baggott di Ipswich Town

Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah korban dan melakukan identifikasi dan pemeriksaan terhadap jenazah korban bersama tenaga medis dari klinik Saraswati dan Puskesmas Ambarawa.

Hasilnya, kata Kapolsek, di tubuh korban tidak terdapat luka lain kecuali bekas jeratan tali pada lehernya. Dia pun menduga penyebab kematian korban murni karena bunuh diri.

Diungkapkan Kapolsek, pihaknya masih melakukan penyelidikan sebab pasti korban sampai nekat mengakhiri hidup dengan jalan bunuh diri.

Namun dia menduga korban nekat bunuh diri karena motif depresi akibat terlilit utang.

"Hal itu dikuatkan dengan keterangan sejumlah saksi yang mengatakan korban beberapa waktu belakangan ini sering mengeluh ada masalah dan di ponsel miliknya juga terdapat sejumlah percakapan yang bernarasi tagihan utang," bebernya.

Baca Juga: Ternyata Berkebutuhan Khusus, Fakta-fakta Bocah SD Gantung Diri di Bali

Disampaikan Rohmadi jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Sebab keluarga korban menolak untuk dilakukan proses autopsi.

Catatan Redaksi:

Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Anda juga bisa menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

Load More