Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Jum'at, 28 Juli 2023 | 14:01 WIB
Ilustrasi Wisata Taman Nasional Way Kambas (TNWK). [Suaralampung.id/Agus Susanto]

SuaraLampung.id - Taman Nasional Way Kambas (TNWK) merupakan salah satu objek wisata paling terkenal di Provinsi Lampung. Wisatawan yang berkunjung ke sini, pasti ingin melihat satwa gajah.

Ya Taman Nasional Way Kambas (TNWK) merupakan salah satu tempat Pusat Latihan Gajah (PLG) yang ada di Indonesia. Didirikan tahun 1985, TNWK adalah tempat sekolah gajah pertama di Indonesia.

Memiliki luas hutan 1.300 meter persegi, Taman Nasional Way Kambas (TNWK) kini berubah menjadi pusat konservasi gajah (PKG).

Hingga saat ini PKG Way Kambas bisa melatih 300 gajah liar menjadi jinak. Beberapa di antaranya sudah disebar di sejumlah wilayah di tanah air. Wajar jika Way Kambas terkenal dengan keberadaan binatang besar berbelalai itu.

Baca Juga: 10 Paket Wisata di Perbatasan Taman Nasional Way Kambas, Cocok untuk Liburan Keluarga

Bagi anda yang ingin berkunjung ke Taman Nasional Way Kambas, bisa menggunakan sepeda motor maupun mobil. Jarak tempuh antara Kota Bandar Lampung, ibu kota Provinsi Lampung, dengan Taman Nasional Way Kambas sekitar 120 kilometer.

Lama perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda empat mencapai 2 sampai 3 jam. Jika anda berangkat dari Bandar Lampung menuju Taman Nasional Way Kambas bisa melalui jalur Kota Metro atau juga bisa melintasi Jalan Ir Sutami.

Namun sejak adanya wabah Covid 19 TNWK ditutup untuk umum hingga saat ini. Kepala Balai TNWK Kuswandono belum bisa memastikan kapan TNWK kembali dibuka untuk umum.

Kata Kuswandono jika nanti sudah dibuka, maka pengunjung tidak lagi bisa melihat atraksi gajah, tunggang gajah dan semua aktivitas yang melibatkan gajah.

Selan gajah, ada empat binatang mamalia besar yang hidup di TNWK kaena itu Way Kambas memiliki julukan "The Big Five Mammals". Apa saja jenis binatang besar itu?

Baca Juga: Persoalan Klasik Kebakaran Hutan TNWK di Musim Kemarau, Ulah Para Pemburu Liar?

1. Elephant Maximus (Gajah Sumatera)

binatang yang memiliki hidung panjang yang disebut belalai itu mudah ditemui di PKG bahkan setiap sore ketika mahot mahot sedang memandikan gajah.

2. Diserohinus sumatranus (Badak Sumatera)

Binatang satu ini memiliki bulu terbanyak bila dibanding dengan seluruh sub spesies badak yang ada di dunia. Dan keberadaan badak Sumatra bisa ditemui di hutan Way Kambas. Bahkan Balai TNWK sudah memiliki penangkaran khusus badak guna menjaga populasi habitat binatang bercula itu.

3. Panthera Tigris (Harimau sumatera)

Binatang dengan insting pemburu yang hebat ini dan memiliki loreng yang khas pada bulunya berupa garis vertikal gelap pada buku oranye dan buku bagian bawah berwarna putih bisa dijadikan kamuflase untuk memburu mangsanya. Dan binatang buas ini masih bisa ditemui di hutan Way Kambas.

4. Helarctos malayanus ( Beruang madu)

Binatang yang didominasi dengan warna bulu hitam dengan moncong berwarna putih memiliki kuku yang sangat tajam sebagai senjata untuk memanjat pohon guna mencari makanan khasnya yaitu madu. Panjang tubuh beruang madu rata rata 1,4 meter dengan tinggi punggung 70 Senti meter, berat tubuh 50 sampai 60 kilo gram. Binatang buas satu ini masih bisa ditemui di hutan TNWK.

5. Tapirus indicus (Tapir)

Binatang satu ini juga memiliki belalai namun tidak sepanjang belalai gajah, warna khasnya ada pada bagian tengah (perut) dengan warna putih. Tapir merupakan satwa yang memiliki indera cium dan pendengaran yang tajam sebagai radar untuk mengantisipasi predator namun kelemahan pada tapir yaitu ketajaman pandang. Tapir juga masih bisa ditemui di hutan Way Kambas.

Kontributor : Agus Susanto

Load More