Wakos Reza Gautama
Selasa, 25 Juli 2023 | 17:02 WIB
Ilustrasi pembunuhan. Ayah bunuh anak kandungnya di Pekon Ampai, Bandar Lampung. [unsplash]

SuaraLampung.id - Memiliki anak seorang pecandu narkoba jenis sabu, membuat seorang ayah di Pekon Ampai, Telukbetung Timur, Bandar Lampung, hilang kesabaran.

Tingkah sang anak yang selalu berbuat kasar terhadap kedua orang tua dan warga sekitar, membuat ayahnya kalap hingga menghabisi nyawa anaknya itu.

Pelaku SR (61) mengaku membunuh anak keduanya bernama Suhaibi, karena sudah tidak kuat akan kelakuannya yang dinilai sudah melewati batas. 

"Jadi anak saya ini (korban Suhaibi) sudah lima tahun ini sering memakai narkoba jenis sabu, jadi dia ini tidak sakit. Dia kalau habis hisap sabu itu sering mengamuk," kata SR saat diwawancarai awak media di Mapolresta Bandar Lampung, Selasa (25/7/2023) dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.

Baca Juga: Harimau Mati di Tangan Alshad Ahmad, Ini Aturan Memelihara Binatang Dilindungi

SR juga sering dipukul dan ditendang berulang kali oleh anaknya itu. Selain itu, korban juga diketahui sering menganiaya ibunya, bahkan hingga merambah ke tetangganya. Korban juga diketahui selama lima tahun ini tidak bekerja.

Sementara itu, Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Ino Harianto mengungkapkan, selain dibunuh ayahnya SR (61), korban juga dibunuh kakak kandungnya inisial TR (43). Peristiwa bermula, laporan masyarakat adanya bunuh diri di rumah korban.

"Lalu kami melakukan olah TKP dan melakukan penyelidikan, dengan mengumpulkan barang bukti dan mencatat keterangan para saksi," ungkap Kombes Ino Harianto saat ekspos di Mapolresta Bandar Lampung.

Kemudian polisi melakukan pendalaman, ditambah dengan hasil visum yang dikeluarkan dokter ada perbedaan informasi. Berawal olah TKP dan informasi yang didapat, polisi melakukan pengembangan dan memeriksa saksi orang tua, keluarga, dan lingkungan korban.

"Awalnya didapatkan informasi, korban ini ada kelainan jiwa atau depresi berlebihan. Sebelum dibunuh, pagi harinya itu korban marah-marah, dengan memegang sebilah pisau," ujar Ino Harianto.

Baca Juga: Sidang Kasus Serial Killer Aki Wowon Cs, Saksi Dokter RSUD Bantar Gebang Beberkan Fakta Ini

Melihat itu, pelaku kakak korban berusaha membujuk dan memenangkannya tapi tidak bisa, bahkan menyerang kakaknya. Kemudian melihat anak laki-lakinya ribut, maka orang tuanya berusaha melerai, tapi sebelum melerai, pelaku SR mengambil sebilah pisau yang diselipkan di pinggang

"Namun peleraian itu tidak digubris korban, bahkan orang tua (pelaku SR) diserang. Melihat itu, kakak korban (pelaku TR) masuk lagi dan menyerang balik adiknya," ungkap Kombes Ino.

Kemudian kakaknya memegang adiknya dengan tangan, lalu orang tua korban berusaha untuk menentramkan anaknya tapi tidak mampu. Pelaku SR kemudian langsung mencoba menusukkan pisau ke dada korban, tapi berhasil ditangkis korban.

Kemudian pelaku SR menusukkan pisaunya ke leher korban, hingga meninggal dunia.

Load More