Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 27 Mei 2023 | 14:26 WIB
PLTS yang dibangun Kemen ESDM di Way Haru, Pesisir Barat, kini terbengkalai. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terpusat berkapasitas 75 kilowatt yang berada di Way Haru, Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, terbengkalai.

PLTS ini dibangun Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2016 yang diperuntukkan bagi desa 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

"Ini keadaan PLTS kami yang dibangun pada tahun 2016 dan hanya berfungsi tujuh bulan saja, jadi warga kami sekarang untuk penerangan menggunakan lampu pakai aki pribadi," kata Sekretaris Desa Way Haru Surohman, di Bengkunat, Sabtu (27/5/2023).

Ia mengatakan proyek PLTS terpusat tersebut dibangun sejak tahun 2016, dan tidak beroperasi lagi pada tahun 2017 sehingga saat ini masyarakat di Desa Way Haru kegelapan pada malam hari.

Baca Juga: Dibangun Tower BTS 4G Bakti Kominfo, Warga Desa Wayharu Keluhkan Jaringan Lemot

Dia juga mengatakan, sekian lama PLTS tersebut terbengkalai, akhirnya banyak warga yang memanfaatkan sisa dari gardu PLTS tersebut.

"Waktu masih aktif dulu saat operatornya masih ada kami rawat, setelah tidak berfungsi lagi lama terbengkalai, akhirnya banyak alatnya yang dimanfaatkan warga seperti panel," kata dia lagi.

Surohman berharap, agar pemerintah kabupaten atau provinsi untuk memperbaiki listrik yang ada di Desa Way Haru.

"Harapan kami sebagai warga masyarakat, karena PLTS ini sudah tidak berfungsi lagi, bagaimana caranya supaya pemerintah kabupaten atau provinsi itu mengusahakan, walaupun tidak diperbaiki tetapi harapan kami dimasukkan PLN di desa kami," ujar dia.

Selanjutnya Yasrul (45), warga Way Haru berharap kepada pemerintah terkait, bagaimana caranya masyarakat di 4 pekon di dalam desa 3T tersebut bisa menikmati listrik.

Baca Juga: SMKN Kaligondang Dipercaya Jalankan Program Konversi Sepeda Motor Listrik Pemkab Purbalingga

"Kalau malam berpikir bagaimana caranya bisa terang, bisa nonton televisi, bisa seperti warga yang di luar," kata Yasrul.

Ia juga mengungkapkan, banyak warga yang merasa sedih dan putus asa, karena tidak bisa menikmati aliran listrik seperti desa-desa yang di dekat perkotaan.

"Sedih kalau malam gelap, tidak ada sinyal, jaringan sinyal BTS yang baru dibangun juga tidak tembus," ujar dia lagi.

Desa (Pekon) Way Haru adalah desa 3T (terdepan, terluar, tertinggal) dan akses jalan menuju pekon ini masih sangat memprihatinkan.

Akses jalan menuju kampung itu melewati hutan kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). (ANTARA)

Load More