SuaraLampung.id - Seribuan kapal nelayan di Kuala Boom Desa Muara Gadingmas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur mengalami kesulitan berlabuh. Pasalnya lokasi labuh kapal mengalami pendangkalan sejak 2009 silam.
Selain membuat kapal susah berlabuh, dampak dari pendangkalan menjadi faktor kerusakan pada dinding kapal bagian bawah dan juga membuat kipas penggerak kapal tidak bisa berputar karena endapan lumpur.
"Banyak dampak dari endapan lumpur di lokasi labuh kapal, kipas kapal cepat rusak, dinding bawah kapal juga cepat rusak, nelayan kesusahan memarkirkan kapalnya," terang tokoh nelayan setempat bernama Andi, Sabtu (1/4/2023).
Andi mengatakan pemerintah perlu melakukan pengerukan sedalam tiga meter agar kapal tidak kesusahan berlabuh, sementara panjang yang perlu dikeruk dari barat ke timur sejauh 300 meter lebih.
Baca Juga: Resah Banyak Sampah, Nelayan Udang Pancing Balikpapan Buat Rakit Botol Plastik
Andi mengaku rekan rekan nelayan sudah bosan mengajukan usulan pengerukan lokasi labuh kapal kepada pemerintah daerah setempat, pasalnya usulan nelayan tidak pernah terealisasi.
"Kawan-kawan nelayan sudah bosan mengajukan proposal pengerukan lokasi labuh kapal di Kuala Boom ini," kata Andi.
Sementara itu Kepala Desa Muara Gadingmas, Kecamatan Labuhan Maringgai Wahyono mengakui persoalan pendangkalan labuh kapal menjadi keluhan nelayan.
Wahyono mengaku pihak desa sudah mengusulkan pengerukan labuh kapal ke Pemerintah Provinsi Lampung, dan sudah masuk masterplan 3 tahun lalu namun sampai saat ini belum ada jawaban dari pihak Pemerintah Provinsi.
"Sudah kami usulkan tiga tahun lalu, soal pengerukan lokasi labuh kapal tapi ya tidak tau di realisasi atau tidak, yang pasti nelayan membutuhkan pengerukan lokasi labuh kapal"tegas Kades Muara Gadingmas itu.
Kontributor : Agus Susanto
Berita Terkait
-
Nelayan Menjerit! Akses Solar Subsidi Sulit, Aturan Baru Bahlil Bikin Tambah Susah?
-
Korban Kecelakaan Kapal di Korsel, Jenazah 2 WNI Telah Dipulangkan ke Pihak Keluarga
-
Pagar Laut Bikin Nelayan di Perairan Tangerang Merugi Hingga Rp24 Miliar
-
Nelayan vs Korporasi: Ketika Laut Bukan Lagi Milik Rakyat
-
Alasan Berkelas Kholid Nelayan Viral Lantang Bahas Pagar Laut: Saya Hadapi Keserakahan
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Remaja Putri di Lampung Tengah Dihamili Pria Paruh Baya, Sang Ibu Syok Berat
-
Diwarnai Aksi Kejar-kejaran! Polisi Gagalkan Transaksi Sabu di Jalinsum Way Kanan
-
Harga Gabah Naik Jadi Rp6.500/Kg, Pemprov Siap Serap Maksimal Panen Raya Lampung
-
Alasan Pelaku Sebar Video Asusila Pasangan Pelajar di Lampung Timur
-
Pemprov Lampung Siapkan Alur Distribusi Pupuk Subsidi untuk Petani Ubi Kayu