SuaraLampung.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung meningkatkan pengawasan penyaluran pupuk subsidi menjelang musim tanam pada Oktober-Maret 2022.
Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim mengatakan, langkah pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi dilakukan sebagai upaya menjaga produktivitas pertanian Lampung.
"Saat ini perlu kehati-hatian karena menghadapi akhir anggaran jadi perlu perhatian lebih di masa tanam ini. Terlebih lagi dengan aturan baru hanya ada dua pupuk yang diberikan subsidi. Dan di akhir serta awal tahun ini ketersediaan pupuk berpotensi berkurang dengan permintaan yang banyak," katanya.
Dia melanjutkan, langkah pengawasan tersebut dilakukan dengan terus menjalin koordinasi dengan kepala daerah yang ada di kabupaten serta kota di Provinsi Lampung.
"Meningkatkan pengawasan pupuk dan pestisida ini harus dilakukan berjenjang. Maka koordinasi dengan kepala daerah untuk memperhatikan petani terutama terkait kebutuhan masa tanam di Oktober-Maret harus dilakukan," tambahnya.
Menurut dia, pihaknya pun akan terus mengawasi dengan terjun langsung ke lapangan secara berkala.
"Untuk antisipasi ketersediaan yang sulit dicari, nanti akan turun ke lapangan secara langsung untuk mengawasi dari agen, penyalur, hingga level bawah," ujar dia pula.
Alokasi pupuk di 15 kabupaten dan kota di Lampung berdasarkan e-RDKK meliputi Kabupaten Lampung Barat sebanyak 30.118 ton, Tanggamus 23.847 ton, Lampung Selatan 61.652 ton, Lampung Timur 116.605 ton.
Selanjutnya di Lampung Tengah ada 122.183 ton, Lampung Utara 47.473 ton, Way Kanan 48.395 ton, Tulang Bawang 25.842 ton, Pesawaran 19.080 ton, Pringsewu 38.513 ton.
Baca Juga: Langkah Pemprov Lampung Cegah Tutupnya Koperasi
Mesuji telah dialokasikan 16.318 ton, Tulang Bawang Barat 17.401 ton, Pesisir Barat 9.406 ton, Kota Bandar Lampung 385 ton dan Metro 2.310 ton.
Lampung sebagai salah satu daerah penghasil komoditas pertanian salah satunya padi yang pada tahun 2021 produksi padi Lampung mencapai 3,3 juta ton, dan pada 2022 ini telah mencanangkan peningkatan indeks pertanaman menjadi 400. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Langkah Pemprov Lampung Cegah Tutupnya Koperasi
-
Setelah Absen Selama Pandemi COVID-19, Lampung Fair 2022 Kembali Hadir di PKOR Way Halim
-
Bansos Realokasi DTU di Lampung untuk Warga yang Belum Pernah Menerima Bantuan
-
Semula Anggaran Bansos Rp 515 Ribu per Orang, Pemprov Lampung Turunkan Menjadi Rp 250 Ribu
-
Pemprov Lampung Promosikan Kopi Lewat Kopi Begawi Lampung 2022
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Dapur MBG Wajib Penuhi SOP, BGN Siap Evaluasi dan Sesuaikan Insentif Fasilitas
-
BGN Tegaskan Kewajiban Kepemilikan SLHS sebagai Syarat Operasional SPPG
-
Banjir Melanda Bireun, SPPG Aceh Ubah Menu dan Energi demi Tetap Bantu Warga
-
Kelangkaan Ahli Gizi Jadi Sorotan, Pemerintah Siapkan Skema Penugasan untuk SPPG
-
Warga Rasakan Manfaat Nyata Program MBG, dari Gizi Anak hingga Lapangan Kerja