SuaraLampung.id - Keputusan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjuk Irjen Teddy Minahasa sebagai Kapolda Jawa Timur (Jatim) dinilai tepat.
Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) yakin Irjen Teddy Minahasa mampu menjaga Jatim tetap kondusif pascatragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
"Teddy Minahasa selama ini dikenal sangat ramah dan memiliki pengalaman yang luas bertugas di Jawa Timur," kata Direktur Eksekutif Lemkapi Dr Edi Hasibuan, Selasa (11/10/2022).
Kalangan ulama dan tokoh masyarakat di Jawa Timur khususnya di wilayah Malang, kata dia, banyak mengenal Teddy semasa menjabat sebagai Kapolresta Malang pada 2011-2013.
Baca Juga: Komandan Brimob dan Ketua Panpel Arema FC Dibawa ke Polda Jatim Hari Ini, Dirut PT LIB Terakhir
Pengalaman sebagai Ajudan Wakil Presiden dan Staf Ahli Wapres (2014-2017) akan banyak mendukungnya saat memimpin Polri di Jawa Timur, katanya.
Edi mengatakan selama dua tahun terakhir menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat, Teddy Minahasa cukup berhasil memimpin keamanan dan ketertiban masyarakat.
Saat menjabat Kapolda Sumatera barat, Teddy Minahasa banyak memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat yang sempat masuk dalam kelompok Negara Islam Indonesia (NII).
Selain itu, Teddy Minahasa juga berprestasi dalam penanganan pandemi COVID-19, pemberantasan narkoba dan gangguan keamanan lainnya.
"Diharapkan dengan penunjukan Teddy Minahasa sebagai Kapolda Jatim maka Jawa Timur akan kembali kondusif," katanya.
Baca Juga: Selain Iwan Bule, TGIPF Turut Periksa LPSK soal Tragedi Kanjuruhan
Menurut dia, penunjukan Kapolda Jawa Timur tentu melewati pertimbangan yang matang termasuk menerima berbagai masukan dari masyarakat.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menerbitkan telegram nomor ST/2134/X/KEP/2022 pada Senin yang salah satu isinya adalah mengangkat Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Teddy Minahasa menjadi Kapolda Jawa Timur menggantikan Irjen Pol Nico Afinta.
Posisi Kapolda Sumatera Barat akan diisi oleh Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri Irjen Pol Rusdi Hartono, sedangkan Nico akan menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Budaya.
Rusdi Hartono juga pernah menjabat sebagai Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri.
Menurut Edi Hasibuan, mutasi Kapolda Jatim dan Kapolda Sumbar adalah hal biasa untuk kebutuhan penyegaran organisasi mengingat yang bersangkutan sudah hampir dua tahun menjabat kapolda di wilayahnya.
"Kita harapkan, mutasi ini bisa berdampak pada peningkatan kinerja jajaran Polri," kata Edi Hasibuan. (ANTARA)
Berita Terkait
-
6 Fakta Dokter di Malang Diduga Lecehkan Pasien, Kini Dinonaktifkan dari RS
-
Marak Dokter Cabuli Pasien Terbaru di RS Malang, Wamenkes Ogah Ampuni Pelaku: Cederai Sumpah Dokter!
-
Usai Bandung dan Garut, Giliran Dokter di Malang Diduga Lakukan Pelecehan di Rumah Sakit
-
Picu 'Bencana' di Malang, Ini Aturan Penerbangan Balon Udara dan Sanksi Bagi yang Melanggar
-
7 Tempat Wisata di Malang, Liburan Seru Sambil Menikmati Udara Sejuk
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Ribuan Warga Lampung Bersatu untuk Palestina: Babang Tamvan Serukan Boikot Produk Israel
-
Truk Pengangkut Rongsokan Hantam Pelabuhan Bakauheni: Diduga Rem Blong
-
Cuaca Buruk di Bandara Radin Inten II, Lion Air Mendarat di Palembang
-
Konflik Satwa-Manusia di Lampung Mengerikan: 9 Nyawa Melayang
-
Kades Ditandu 12 Km Demi Berobat: Realita Pesisir Barat Usai Lepas Status Daerah Tertinggal