SuaraLampung.id - Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Lampung menyatakan peran petani hutan dalam melakukan pengelolaan hutan secara terukur mampu menjaga kelestarian hutan.
"Untuk menjaga kelestarian hutan saat ini, upaya edukasi cara pengelolaan hutan yang baik terus dilakukan," ujar Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Yayan Ruchyansyah, Sabtu (24/9/2022).
Ia mengatakan edukasi itu juga akan di tujukan kepada para petani hutan dan masyarakat yang bermukim di pinggiran hutan, sebab mereka memiliki peran penting untuk menjaga kelestarian hutan.
"Petani hutan ini punya peran penting untuk menjaga kelestarian, yaitu bisa sebagai polisi hutan yang mengawasi kegiatan apa saja yang ada di dalamnya sebagai upaya perlindungan hutan," ucapnya.
Baca Juga: Semua Lokasi Prostitusi di DKI Jakarta akan Ditutup
Dia melanjutkan, peran petani hutan sebagai pengawas yang membantu polisi hutan dalam perlindungan hutan tersebut telah melekat dalam persetujuan perhutanan sosial.
"Ini sebenarnya sudah melekat dalam persetujuan perhutanan sosial yang mereka peroleh. Dimana sebagai upaya perlindungan, rehabilitasi, selain mengelola produksi hutan petani hutan harus mengawasi dan melaporkan bila ada tindakan perusakan hutan, sebab mereka lebih dekat dengan lokasi," katanya.
Menurut dia, saat ini lebih dari 80 persen hutan yang menjadi kewenangan provinsi sudah di kelola masyarakat dengan pemberian legalitas melalui perhutanan sosial, sehingga diharapkan kelestarian hutan tetap terjaga.
"Harapannya kelestarian hutan bisa dipertahankan dan masyarakat di pinggir hutan bisa terbantu secara ekonomi, dan juga memiliki peranan penting untuk terus menjaga hutan yang menjadi sumber penghidupan mereka," ujar dia pula.
Provinsi Lampung dengan luas hutan sekitar 1.004.735 hektare telah diberi kewenangan oleh negara untuk mengelola hutan seluas 564 ribu hektare lebih yang terbagi menjadi tiga fungsi hutan yakni sebagai hutan lindung, hutan produksi, dan hutan konservasi.
Baca Juga: Sambangi Istana, Serikat Petani Indonesia Desak Kekerasan Terhadap Petani oleh Aparat Diminimalisasi
Di masing-masing kawasan hutan tersebut tersimpan banyak potensi tidak hanya hasil hutan bukan kayu namun potensi bentang alam yang ada di dalam hutan pun dapat ditawarkan ke masyarakat luas sebagai objek wisata hutan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Semua Lokasi Prostitusi di DKI Jakarta akan Ditutup
-
Sambangi Istana, Serikat Petani Indonesia Desak Kekerasan Terhadap Petani oleh Aparat Diminimalisasi
-
Diterima Kepala Setpres di Istana, Ini Tiga Tuntutan Presiden Partai Buruh dan Serikat Petani Indonesia
-
Cakupan Vaksinasi Booster Masih Rendah, Sekda Provinsi Lampung Minta Warga Proaktif
-
Bandar Lampung Masuk Kategori Rentan Korupsi, Ini Tanggapan Eva Dwiana
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Besok Demo Besar Ojol, 500 Ribu Pengemudi Matikan Aplikasi
-
Alasan PPATK Blokir Rekening Masyarakat Sejak Kemarin
-
5 Mobil Matic Murah untuk Kaum Hawa: Hemat Bensin, Pilihan Warna Dukung Gaya
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi di Awal Pekan Jadi Rp1.894.000/Gram
-
7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
Terkini
-
Desa BRILiaN Hargobinangun di Lereng Merapi: Hasil Inovasi UMKM Bersama BRI
-
Di Antara Kabut Batu Tegi: Petani, Konservasi, dan Jalan Panjang Menuju Harmoni
-
Warga Lampung Wajib Tahu! Masuk SMA/SMK Kini Pakai SPMB, Ini 4 Jalur Pendaftarannya
-
BRImo Bagi-bagi Mobil BMW & Hadiah Mwah Lainnya, Simak Daftar Pemenangnya!
-
Lampung Jadi Lumbung PMI: Target Kirim 30 Ribu Pekerja Per Tahun, Ini Strategi Pemerintah