Mereka meminta Presiden Soekarno membubarkan parlemen dan menyatakan negara dalam keadaan bahaya.
Dalam Dokumen Biro Informasi Staf Angkatan Perang (BISAP) dituliskan suasana pertemuan Nasution cs dengan Bung Karno.
“Kami minta kepada Presiden dapat menerima tentang adanya “keadaan bahaya” di seluruh Indonesia dan Presiden supaya dapat mengambil kekuasaan sebagai Panglima Tertinggi,” ujar Nasution kepada Presiden Soekarno.
“Apakah saudara-saudara menghendaki saya sebagai diktator?” tanya Bung Karno.
“Ya jika perlu,” jawab Nasution.
“Jika saya menjadi diktator bagaimana kalau saya memecat saudara-saudara sekalian,” jawab Presiden lagi.
Bung Karno lalu mengembalikan surat tuntutan para perwira AD itu ke Nasution.
Isi pertemuan ini dibantah Nasution sebagai fitnah belaka. Menurut Nasution pertemuan berjalan layaknya anak bertemu bapak.
Nasution mengatakan, dirinya hanyalah berbicara pengantar. Juru Bicara lalu ia serahkan ke Letkol Sutoko.
Soekarno memiliki versi sendiri saat menggambarkan peristiwa pertemuannya dengan Nasution cs pada 17 Oktober 1952.
Soekarno menilai saat itu Nasution melakukan gerakan setengah kudeta. Pada pertemuan itu Nasution terlibat percakapan dengan Bung Karno.
Baca Juga: ISESS: Perlu Peran Pimpinan TNI Meredam Reaksi Prajurit Terhadap Effendi Simbolon
“Ini tidak ditujukan kepada Bung Karno pribadi, melainkan untuk menentang sistem pemerintahan. Bung Karno harus segera membubarkan parlemen,” tegas Nasution kepada Bung Karno.
Mendengar perkataan Nasution, Bung Karno marah. Saking marahnya mata Bung Karno sampai memerah.
“Engkau benar dalam tuntutanmu, tetapi salah di dalam caranya. Sukarno tidak akan menyerah menghadapi paksaan. Tidak pernah kepada seluruh tentara Belanda dan tidak kepada satu Batalyon Tentara Nasional Indonesia.”
“Bila ada kekacauan di negara kita, setiap orang berpaling kepada tentara,” balas Nasution sengit.
“Tokoh-tokoh politik membikin peperangan, tetapi si prajurit yang harus mati. Wajar bila kami turut berbicara tentang apa yang sedang berlangsung,” lanjut Nasution.
“Mengemukakan apa yang terasa di hatimu kepada Bung Karno- YA. Tetapi mengancam Bapak Republik Indonesia-TIDAK. JANGAN SEKALI-KALI!” kata Soekarno tegas.
Berita Terkait
-
Sayangkan Effendi Simbolon Minta Maaf ke TNI, ISESS: Pernyataan Itu Disampaikan Dalam Forum Resmi DPR
-
ISESS: Perlu Peran Pimpinan TNI Meredam Reaksi Prajurit Terhadap Effendi Simbolon
-
Effendi Simbolon dan Jenderal Dudung Disarankan Bertemu untuk Klarifikasi Bersama Agar Tidak Makin Panas
-
Panglima TNI Wajib Turun Tangan, demi Redam Konflik Effendi-Dudung
-
Jenderal Dudung Minta Prajuritnya Hentikan Protes ke Effendi Simbolon di Media Sosial
Tag
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
Terkini
-
Festival Krakatau Geger! 12 Tupping Keratuan Darah Putih Kembali Muncul Setelah 3 Dekade
-
Festival Krakatau 2025 Masuk Kalender Pariwisata Nasional! Apa yang Baru?
-
Sopir Travel Dibunuh karena Sakit Hati Ini Kronologi Lengkap Perampokan di Lampung Selatan
-
El-Bhara Bikin Paul Munster Merinding! Antusiasme Suporter Jadi Modal Bhayangkara FC di Liga 1
-
Stadion Sumpah Pemuda Bikin Pelatih Bhayangkara FC Kagum