Tengah malam Kolonel Dr Mustopo bersama beberapa pengawal mendatangi rumah Manaai Sophiaan untuk menangkapnya .
Manai Sophiaan memberi peringatan bahwa namanya telah dicoret oleh Menteri Pertahanan Sultan Hamengku Buwono IX dari daftar anggota parlemen yang harus ditangkap.
Selain itu, Manai juga memberitahukan kepada Mustopo dan regunya bahwa di rumahnya sedang ada 5 anggota Mobrig bersenjata. Akhirnya Mustopo dan regu pengawalnya pergi.
Moncong Tank ke Istana
Pagi hari 17 Oktober 1952, ribuan orang berkumpul di Lapangan Banteng. Ribuan orang itu tidak hanya berasal dari Jakarta tapi juga dari luar Jakarta.
Mereka dimobilisasi oleh tentara. Letnan Kolonel Sutoko dan Letkol S Parman merekrut para jawara di Jakarta untuk ikut berdemonstrasi menuntut pembubaran parlemen.
Bagian Intelijen Divisi Siliwangi mengerahkan demonstran dari luar Jakarta dengan truk-truk militer.
Sementara itu Letnan Kolonel Kemal Idris mengerahkan persenjataan TNI termasuk tank dan meriam.
Bahkan Kemal Idris mengarahkan moncong meriam ke Istana Negara.
Dua buah tank, empat kendaraan lapis baja dan ribuan orang menyerbu memasuki pintu Istana Merdeka.
Satu Batalyon Artileri dengan empat buah meriam menderu-deru memasuki halaman Istana.
Baca Juga: ISESS: Perlu Peran Pimpinan TNI Meredam Reaksi Prajurit Terhadap Effendi Simbolon
Meriam-meriam bikinan Inggris itu digerakkan dan dihadapkan ke parade. Pasukan TNI berdemonstrasi di dalam Istana Negara.
Kemal Idris yang mengarahkan moncong meriam ke Istana punya alasan melakukan hal tersebut. Menurutnya, panser dan tank terpaksa dikeluarkan untuk mengimbangi demonstrasi panser polisi saat mengamankan aksi demonstran.
Saat itu kata Kemal Idris moncong panser polisi diarahkan ke Markas Besar Angkatan Darat di Jalan Veteran.
Debat Sukarno dengan Nasution
Di saat bersamaan aksi para demonstran di luar Istana, para pimpinan AD datang ke Istana Negara menemui Presiden Soekarno. Delegasi dipimpin Nasution didampingi Kepala Staf Angkatan Perang Kolonel TB Simatupang.
Ikut pada pertemuan itu para panglima Teritorium dan pimpinan AD yaitu Kolonel M Simbolon, Letkol Kosasih, Letkol M Bahrun, Letkol Suwondo, Letkol A Gani, Letkol Sutoko, Letkol Sukanda, Letkol Suprapto, Letkol Suryo Suyarso, Letkol S Parman, Letkol Askari, Letkol Azis Saleh, Letkol Sumantri dan Kolonel AE Kawilarang.
Berita Terkait
-
Sayangkan Effendi Simbolon Minta Maaf ke TNI, ISESS: Pernyataan Itu Disampaikan Dalam Forum Resmi DPR
-
ISESS: Perlu Peran Pimpinan TNI Meredam Reaksi Prajurit Terhadap Effendi Simbolon
-
Effendi Simbolon dan Jenderal Dudung Disarankan Bertemu untuk Klarifikasi Bersama Agar Tidak Makin Panas
-
Panglima TNI Wajib Turun Tangan, demi Redam Konflik Effendi-Dudung
-
Jenderal Dudung Minta Prajuritnya Hentikan Protes ke Effendi Simbolon di Media Sosial
Tag
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
Terkini
-
Festival Krakatau Geger! 12 Tupping Keratuan Darah Putih Kembali Muncul Setelah 3 Dekade
-
Festival Krakatau 2025 Masuk Kalender Pariwisata Nasional! Apa yang Baru?
-
Sopir Travel Dibunuh karena Sakit Hati Ini Kronologi Lengkap Perampokan di Lampung Selatan
-
El-Bhara Bikin Paul Munster Merinding! Antusiasme Suporter Jadi Modal Bhayangkara FC di Liga 1
-
Stadion Sumpah Pemuda Bikin Pelatih Bhayangkara FC Kagum