"Yang paling penting kami ini merencanakan pada tanggal 31 Agustus nanti bersama-bersama berangkat ke Magelang dan bertemu dulu bersama dengan anak-anak," kata Kak Seto.
Tujuan mereka untuk melihat langsung bagaimana kondisi psikologi anak-anak Ferdy Sambo.
"Setelah itu bagaimana perkembangannya, kan kami belum tahu situasi psikologis dari kedua anak yang remaja tadi, yang satu 17 tahun dan yang satu 15 tahun. Jadi dari pembicaraan itu nanti kita bisa kembangkan langkah-langkah apa yang dapat kami lakukan bersama," kata Kak Seto.
Dikritik Deolipa
Sebelumnya langkah pemerhati anak Seto Mulyadi atau Kak Seto ingin memberi perlindungan ke anak-anak Irjen Ferdy Sambo dikritik mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara.
Menurut Deolipa Yumara, Kak Seto lebih baik fokus mengurusi anak jalanan yang terlantar daripada mengurusi anak-anak Ferdy Sambo.
Kata Deolipa, anak-anak terlantar di jalanan lebih penting diurus oleh Kak Seto ketimbang anak-anak Ferdy Sambo.
"Kepada Kak Seto, Kak Seto ngapain ngurusin anaknya Ferdy Sambo. Di jalanan banyak pak, anak terlantar. Ngapain bapak capek-capek ketemu Ferdy Sambo bilang anaknya dijaga. Buat apa pak?" ujar Deolipa dikutip dari YouTube tvOneNews.
Deolipa mengatakan, Kak Seto jangan sampai membuat malu psikologi Universitas Indonesia (UI), tempat Kak Seto menimba ilmu.
"Pak jangan bikin malu psikologi UI. Saya psikologi UI malu saya pak," ujar Deolipa.
Menurut pembawa acara, langkah Kak Seto memberi perlindungan karena anak-anak Ferdy Sambo mendapat perundungan.
"Anak di jalanan lebih banyak dapat perundungan. Di Cilincing itu banyak anak dirundung sampai ngomongnya ngawur. Itu mending dia belain sana. ngapain dia belain sana," jawab Deolipa.
Menurut Deolipa, Ferdy Sambo adalah orang kaya yang memiliki keluarga besar sehingga urusan anak-anak Ferdy Sambo biar diurus keluarga besarnya.
"Ngapain Kak Seto pansos-pansos di situ, bikin malu saya aja," imbuh Deolipa.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Irjen Pol Ferdy Sambo, Tersangka Pembunuhan Brigadir J, Sudah Mengirimkan Surat Pengunduran Diri dari Polri
-
Terjerat Kasus Polisi Tembak Polisi, Kata Kak Seto : Anak Ferdy Sambo Masih Bercita-cita Jadi Polisi
-
Temuan Tumpukan Uang Rp900 Miliar Milik Ferdy Sambo, Kapolri: Hoaks
-
Sudah Mau Sidang, Motif Pembunuhan Brigadir J Masih Misteri
-
Bunker Rp 900 Miliar Hoaks, Ini Temuan Polisi saat Geledah Rumah Ferdy Sambo
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
BGN Siapkan Sanksi Finansial bagi SPPG yang Abaikan Standar Dapur MBG
-
BGN Ingatkan Mitra dan Yayasan Tingkatkan Kepedulian terhadap Sekolah Penerima MBG
-
Pasokan Pangan MBG Diperkuat dari Desa, BGN Gandeng Masyarakat dan UMKM
-
Dapur MBG Wajib Penuhi SOP, BGN Siap Evaluasi dan Sesuaikan Insentif Fasilitas
-
BGN Tegaskan Kewajiban Kepemilikan SLHS sebagai Syarat Operasional SPPG