Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Senin, 15 Agustus 2022 | 13:15 WIB
Sebanyak 24 anggota Khilafatul Muslimin Bandar Lampung ikrar setia pada NKRI, Senin (15/8/2022). [ANTARA]

SuaraLampung.id - Sebanyak 24 anggota Khilafatul Muslimin (KM) asal Kota Bandar Lampung berikrar setia kepada Negara Kesatuan Rebuplik Indonesia (NKRI).

Ikrar setia pada NKRI ini diucapkan anggota Khilafatul Muslimin dalam acara Silahturahmi Kebangsaan dan Ikrar Setia kepada NKRI se-Wilayah Bandar Lampung, Senin (15/8/2022).

Pada kegiatan Silahturahmi Kebangsaan dan Ikrar Setia kepada NKRI Se-wilayah Bandar Lampung terdapat 30 warga Bandar Lampung yang berikrar setia kepada NKRI.

Dimana 24 orang berikrar di hadapan Wali Kota bersama Forkopimda Bandar Lampung dan enam lainnya berikrar di hadapan Gubernur Lampung Arinal Djuanaidi dan Forkopimda Lampung.

Baca Juga: 8 Jam Pencarian, Polisi Tangkap Pria Diduga ODGJ yang Bacok Satu Keluarga di Sukabumi Bandar Lampung

"Alhamdulillah anggota KM di Bandar Lampung telah berikrar kembali mencintai NKRI. Untuk di Bandar Lampung yang ikut dalam keanggotaan KM tidak banyak," kata Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana.

Ia mengatakan bahwa pihaknya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) juga telah memberikan arahan agar mereka harus menanamkan kecintaan terhadap NKRI.

"NKRI harga mati itu serta nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan di dada mereka agar cinta terhadap Pancasila," kata dia.

Ia pun mengatakan bahwa usai berikat setia kepada NKRI mantan anggota Khilafatul Muslimin ini akan terus memantau kegiatan mereka, melalui Babinsa, Bhabinkamtibmas dan juga RT dimana mereka tinggal.

"Tentu kami akan pantau terus mereka jangan sampai paham yang diajarkan KM ini menyebar di kota kita," kata dia.

Baca Juga: Pria Diduga ODGJ Bacok Satu Keluarga di Sukabumi Bandar Lampung, Polisi Lakukan Pencarian

Ia pun mengatakan berdasarkan laporan dari pihak kepolisian bahwa orang Bandar Lampung yang ikut ataupun masuk dalam anggota KM dikarenakan iming-iming akan dimasukkan pesantren.

"Mereka masuk ke KM itu hanya karena iming-iming ingin dimasukkan ke pesantren, padahal pemerintah juga ada program seperti itu gratis," kata dia. (ANTARA)

Load More