SuaraLampung.id - Limbah menyerupai aspal mencemari Pantai Kerangmas, Desa Muara Gadingmas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur.
Limbah yang terbawa arus tersebut sudah mencemari Pantai Kerangmas, Labuhan Maringgai, sejak tiga hari lalu.
Sampai hari ini Sabtu (16/7/2022), limbah yang terkumpul dalam ratusan karung sudah tertumpuk rapi di depan pintu masuk objek wisata Pantai Kerangmas.
Limbah yang memilki sifat bau seperti bahan bakar sengaja dikumpulkan oleh masyarakat setempat yakni pengelola Pantai Kerangmas.
"Ini kami disuruh sama Pak Kepala Desa untuk membersihkan limbah yang tercecer, dan sudah terkumpul 500 karung lebih, itupun masih banyak belum selesai," kata Oden salah seorang yang ikut membersihkan limbah tersebut.
Menurut Oden, limbah yang sudah dimasukan ke dalam karung dikumpulkan jadi satu lalu akan dibawa oleh pihak perusahaan migas.
Namun Oden dan rekannya tidak mengetahui akan dibawa kemana yang jelas dirinya dan belasan rekannya hanya turut membersihkan limbah yang menyerupai aspal itu.
"Kami tidak tau mau dibawa ke mana, tugas kami cuma mengumpulkan, sesuai perintah pak camat dan pak kepala desa. Kami juga dikasih upah untuk membersihkan limbah ini," ucap pria juga sebagai nelayan itu.
Wakil ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Lampung Timur Andi Baso mengakui persoalan limbah yang menyerupai aspal itu selalu muncul setiap tahun sekali.
Baca Juga: Air Situ Ciburuy Jadi Hitam Pekat dan Bau, DLH Bandung Barat Bakal Lakukan Ini
Munculnya limbah dengan bau menyerupai bahan bakar itu setiap musim timuran.
"Setiap musim timuran pasti limbah tersebut muncul hingga menyisir pantai, sepertinya ada kesengajaan limbah tersebut dibuang ke sini," terang Andi Baso.
Sayangnya, kata Andi, persoalan limbah ini tidak pernah mendapat perhatian serius dari pemerintah padahal limbah tersebut sangat berdampak buruk terhadap nelayan khususnya nelayan pesisir Lampung Timur.
Dengan adanya limbah yang menyebar baik di permukaan laut atau di dalam laut membuat satwa yang ada di laut tidak akan mendekat sehingga berdampak pada hasil nelayan.
"Bukan hanya berdampak pada satwa laut, limbah yang menyerupai aspal itu juga berdampak buruk pada alat tangkap nelayan, karena limbah itu akan menempel di jaring milik nelayan yang sedang ditebar di laut," tegas Andi Baso.
Dengan merebaknya limbah di pesisir laut Labuhan Maringgai, Andi Baso sebagai pengurus HNSI akan mengumpulkan sebagian nelayan untuk musyawarah mencari solusi, sebab persoalan limbah tidak kunjung selesai.
Berita Terkait
-
Air Situ Ciburuy Jadi Hitam Pekat dan Bau, DLH Bandung Barat Bakal Lakukan Ini
-
Kali Gandekan Kota Magelang Tercemar Limbah, Ratusan Kilogram Ikan Ternak Mati Keracunan
-
Tak Lagi Ngeplak Caina, Air di Situ Ciburuy Kini Berwarna Hitam Pekat dan Berbau Tak Sedap
-
Kejanggalan Aktivitas Pabrik Pengolahan Limbah PT HAN di Mojokerto, Mulai Insiden Tiga Pekerja Tewas hingga Kebakaran
-
Penerapan Ekonomi Sirkular Memberikan Banyak Keuntungan Bagi Sektor Industri
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
3 Trik Nasi Pulen dan Wangi untuk Masak Harian ala Ibu-Ibu Hemat Alfamart
-
Tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Naik Akhir Bulan, Rincian Lengkap Biaya Terbarunya
-
Sat Set Promo Indomaret! 11 Snack & Yogurt Viral Mulai Rp3 Ribuan, Wajib Borong
-
Dukung Pertumbuhan di Sektor Riil, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan untuk PT SSMS
-
Badan Informasi Geospasial Berikan Penghargaan Bhumandala Award 2025 Kepada Pemkot Metro