Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 02 Juli 2022 | 12:21 WIB
Ilustrasi Hepatitis Akut. Sebanyak 6 anak meninggal karena hepatitis akut misterius. [Pixabay]

SuaraLampung.id - Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 23 Juni 2022 sampai dengan pukul 16.00 WIB, di Indonesia terjadi 70 dugaan kasus hepatitis akut misterius dari 21 provinsi.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan sebanyak 16 kasus dinyatakan probable, 14 pending dan 40 discarded.

Di mana profil dari 16 kasus probable didominasi oleh anak laki-laki dan paling banyak ditemukan pada usia rentang 0-5 tahun.

Sedangkan status pasien adalah tujuh dinyatakan sembuh dan dipulangkan, satu masih dirawat dan dua melakukan rawat jalan.

Baca Juga: Pastikan Keamanan Makanan Jemaah Haji, Ini Langkah yang Dilakukan Kemenkes

"Sementara enam lainnya dinyatakan meninggal karena merupakan kasus awal yang telat terdeteksi atau telat mendapatkan penanganan, kata Nadia dalam Webinar "Mengenal Lebih Jauh Hepatitis Akut Misterius Pada Anak", di Jakarta, Jumat (1/7/2022).

Nadia menambahkan hingga hari ini, belum ditemukan pasien hepatitis akut misterius yang butuh melakukan transplantasi hati. Karena itu dia mengajak semua pihak untuk terus waspada dan lebih ketat menjaga anak-anaknya, terutama anak di bawah usia lima tahun.

“Kasus di atas usia 11 tahun lebih rendah. Jadi memang yang harus kita jaga adalah anak-anak pada sekolah PAUD. Justru yang SD itu kasusnya cukup besar, tetapi tidak sebesar pada usia di bawah lima tahun, kalau di atas 11 tahun lebih kecil relatif kemungkinannya,” katanya.

Nadia mengatakan Badan Kesehatan Dunia (WHO) menilai risiko dari hepatitis akut misterius pada anak secara global masih harus terus diawasi karena bersifat moderat.

“Sampai saat ini WHO menyatakan bahwa kondisi kewaspadaan dari hepatitis akut misterius ini sifatnya moderat. Sampai saat ini penyebabnya belum diketahui,” katanya.

Baca Juga: Hepatitis Misterius Masih Mengintai, Ketahui Kronologi Penyebaran dan Kemungkinan Penyebabnya

Nadia menuturkan sampai dengan hari ini, penyebab utama hepatitis akut misterius masih belum ditemukan. Seluruh dunia terus melakukan berbagai kajian karena proporsi pasien yang meningkat sekaligus guna mencegah terjadinya gejala berat.

Load More