SuaraLampung.id - Rumah Informasi Sejarah (RIS) Metro merilis koleksi seri uang kuno sejak zaman penjajahan Belanda bertepatan dengan hari jadi kota Metro yang jatuh pada tanggal 9 Juni.
Heri Widarto, Kasie Cagar Budaya Disdikbud Metro mengatakan ide pengadaan koleksi uang kuno ini berasal dari masukan masyarakat yang kemudian didukung oleh BNI Cabang Metro lewat pengadaan mobile rak display pameran.
"Pengadaan tambahan koleksi ini sendiri tidak berasal dari APBD melainkan dari honor anggota TACB yang disumbangkan untuk penambahan koleksi dan BNI Metro yang membantu pengadaan rak display dan juga galeri sejarah uang,"ungkapnya.
Koleksi uang kuno yang bernilai sejarah ini sendiri hadir untuk melengkapi koleksi-koleksi lainnya di RIS.
Baca Juga: Pemimpin Organisasi Khilafatul Muslimin Ditangkap
Pameran Uang Kuno
Pameran uang kuno ini sengaja dirilis bertepatan dengan HUT Kota Metro pada 9 Juni sebagai upaya peningkatan literasi sejarah warga terkait dengan penggunaan mata uang yang pernah ada.
Fanny Hasibuan dari BNI mengatakan bahwa pihaknya tertarik untuk mendukung gagasan penambahan koleksi RIS Metro sebagai upaya edukasi terhadap masyarakat.
"Terlebih saya liat koleksi yang ditampilkan cukup menggambarkan perjalanan uang yang pernah berlaku di Indonesia,baik sejak zaman Belanda,Jepang,NICA, RIS,bahkan uang-uang ORIDA yang cukup langka,karenanya BNI sebagai BUMN tertarik untuk mendukung upaya edukasi sejarah terkait uang ini,"jelas Fani.
Fanny juga mengajak Warga Metro untuk datang ke RIS dan melihat koleksi baru yang dibuka untuk umum tersebut.Masyarakat bisa melihat koleksi-koleksi tersebut tanpa dikenakan biaya.
Baca Juga: Polisi Bongkar Pesta Bikini di Perumahan, Harga Tiket Capai Rp8 Juta, Temukan Banyak Kondom
Pameran Onthel
Selain menggelar pameran uang kuno yang terbuka untuk umum juga akan digelar pameran sepeda onthel oleh Paguyuban Onthel Ria Metro (Potret).
Ketua Potret Ame mengatakan pameran ini adalah bentuk partisipasi para onthelis dalam memeriahkan hari jadi Metro.
"Melengkapi pameran uang kuno kami menggelar pameran sepeda onthel seri khusus yang kini sudah semakin langka,silahkan Warga Metro melihat langsung ke RIS"jelasnya.
Ame menambahkan selain pameran Potret juga ikut berpatisipasi dalam sepeda santai yang digelar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada Sabtu pagi 11 Juni mendatang.
"Insya Allah,Potret dan para onthelist juga akan bergabung memeriahkan bersama komunitas sepeda lainnya ,"tambahnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pemimpin Organisasi Khilafatul Muslimin Ditangkap
-
Polisi Bongkar Pesta Bikini di Perumahan, Harga Tiket Capai Rp8 Juta, Temukan Banyak Kondom
-
Polisi Dalami Sumber Dana Khilafatul Muslimin Soal Biaya Operasional Website hingga Buletin Besar
-
Ditarif Rp 8 Juta, Ini Fasilitas yang Didapat Tamu VIP Pesta Bikini di Depok
-
Pimpinan Khilafatul Muslimin Jadi Tersangka, Polisi: Kegiatan Khilafah Melawan Hukum
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga MacBook Air M4
-
Bocah 10 Tahun Jadi Korban Perampasan Motor di Bandar Lampung, Terseret Saat Melawan dan Luka-luka!
-
Waspada Jebakan Saldo Gratis, Ini 4 Link DANA Kaget Terbaru dan Cara Aman Hindari Penipuan!
-
Cek Nomor HP Kamu! Ambil Saldo Gratis Lewat 6 Link DANA Kaget Aktif 4 Juni 2025
-
Kematian Pratama Wijaya Kusuma, Dugaan Kekerasan di Balik Diksar Mahapel Unila