SuaraLampung.id - Puluhan petugas kebersihan Kota Bandar Lampung yang tergabung dalam Persatuan Pekerja Kebersihan Kota Bandar Lampung (P2KBL) bersama mahasiswa menggelar unjuk rasa di Bundaran Lungsir dekat kantor Pemerintah Kota Bandar Lampung, Jumat (27/5/2022).
Aksi para petugas kebersihan Kota Bandar Lampung digelar di tengah acara HUT ke-22 Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang diadakan di Bandar Lampung.
Dalam aksinya, para petugas kebersihan ini menyampaikan aspirasi terkait pembayaran gaji petugas kebersihan yang baru dibayar 1 bulan.
"Hari ini kita tau, pemerintah kota sedang melakukan APEKSI, kita hadir di sini untuk menyuarakan terkait gaji petugas kebersihan," ungkap salah satu koordinator aksi, Jumat (25/5/2022) dikutip dari Saibumi.com--jaringan Suara.com.
Baca Juga: Bima Arya Dorong Wali Kota se-Indonesia Buat Kebijakan Penggunaan Produk Lokal
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa, hal ini sangat menyengsarakan para pekerja kebersihan.
"Di tengah perayaan besar masih terdapat pekerja yang kesusahan. Kami harapkan masalah ini tidak terus berlarut-larut. Lihatlah para pekerja kebersihan yang rela bekerja dibawah terik matahari. Namun, gaji belum diselesaikan," jelasnya.
Pantauan di lokasi sekira pukul 11.00 Wib, puluhan massa yang berunjuk rasa menuntut keadilan itu berpindah ke DPRD Kota Bandar Lampung untuk menyampaikan aspirasinya.
Juru Bicara Persatuan Pekerja Kebersihan Kota Bandar Lampung (P2KBL) Arfhan ABP menjelaskan, setidaknya ada beberapa poin yang disampaikan dalam aksi yang dilakukan pada hari ini.
"Yang pertama kami minta dibayarkan gaji yang tertunggak, jadi masih ada 1 bulan lagi gaji yang belum dibayarkan. Yang kedua kami juga meminta untuk transparansi terkait dengan sarana dan prasarana," ungkapnya saat diwawancarai, Jumat (27/5/2022).
Baca Juga: Menpan RB Tjahjo Kumolo: Mal Pelayanan Publik di Bandar Lampung Dapat Mempercepat Proses Perizinan
Lebih lanjut ia mencontohkan, menurutnya berdasarkan sumber yang tidak bisa disebutkan, terkait baju seragam para pekerja diharuskan menebus sebesar Rp. 200ribu.
"Nah itu kami ingin tanyakan sebetulnya dianggarkan atau tidak, terus kemudian terkait ban, perbaikan kendaraan, itu anggarannya mana. Karena para supir-supir itu mengganti kendaraannya dengan uangnya sendiri," jelasnya.
Kemudian, pihaknya pun meminta untuk dinaikkan upah kawan-kawan kebersihan sesuai dengan UMK Bandar Lampung.
"Kami juga meminta asuransi para pekerja. Karena ternyata ada kasus bahwa BPJS ketenagakerjaan nya tidak dibayarkan, hal itu diketahui saat akan klaim kematian itu tidak bisa diklaim karena tidak dibayarkan dari tahun 2017 itu salah satu kasusnya," tuturnya.
Arfhan pun menyampaikan, apabila merujuk pada UU Pekerjaan, seharusnya gaji dan asuransi para pekerja dibayarkan sesuai dengan upahnya.
"Dibayarkan, di waktu yang tepat dan asuransi lainnya itu ditanggung oleh si pemberi pekerjaan," bebernya.
Selanjutnya yang terakhir meminta agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung, hal itu karena telah banyak terjadi penyimpangan seperti sarana dan prasarana, lalu pemotongan dan lain sebaginya.
"Ini yang harus di kroscek dan dibuka secara publik, jangan sampai sarang korupsi kumpul di dinas lingkungan hidup," tukasnya.
Sementara itu, saat melakukan aksinya di Gedung DPRD Kota Bandar Lampung para massa diterima oleh Anggota Komisi II yaitu Hermawan.
Ia menjelaskan akan mengusulkan dan perjuangkan apa yang menjadi tuntutan para massa.
Para massa pun menanyakan, bagaimana bila yang melakukan aksi dipecat. Menurutnya, hal itu tidak akan terjadi, pihaknya pun siap memperjuangkan para pekerja kebersihan.
"Kami akan perjuangkan agar tidak terjadi hal itu, dan ini saya kira Bunda Eva pasti bakal perhatian kepada teman-teman. Dan kami pun akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperjuangkan teman-teman, selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup," pungkas Hermawan.
Berita Terkait
-
Potret Aksi 411 Tuntut Jokowi Diadili dan Fufufafa Ditangkap
-
Geram Komisi III DPR RI, Polisi Tangguhkan Guru Cabul di Bandar Lampung dengan Jaminan Sertifikat Tanah
-
Emiten Udang Kaesang Pangarep Nunggak Gaji 4 Bulan, Para Pegawai Kini Terlilit Utang
-
Dilarang Buang Sampah Sembarang! 1.400 Petugas Kebersihan Disebar di Jakarta Selama Pelantikan Prabowo-Gibran
-
Listrik Mati, Toilet Rusak, Sewa Naik, Pedagang JPM Tanah Abang Teriakan Protes Keras!
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
Terkini
-
KAI Siaga Bencana! 12 Titik Rawan di Tanjungkarang Dipantau Ketat Jelang Nataru
-
Aksi Keroyok Marbot Masjid Viral, 1 Pelaku Menyerahkan Diri, Sang Ayah Masih Buron!
-
Gagal Selundupkan 159 Kg Ganja via Pelabuhan Bakauheni, 2 Kurir Asal Padang Dibayar Rp25 Juta
-
Miris! Jembatan Gantung di Tanggamus Rusak Parah, Anak Sekolah Kena Imbasnya
-
Razia Mendadak di Rutan Kotabumi, Petugas Temukan Barang-barang Ini