SuaraLampung.id - Calo tiket kapal masih bebas berkeliaran di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Mereka beroperasi menyasar pada pemudik yang enggan mengantre membeli tiket di pelabuhan.
Sundari (30), seorang pemudik, memilih menggunakan jasa calo untuk mendapatkan tiket kapal lebih cepat di Pelabuhan Bakauheni.
Sundari yang ingin pulang ke Bekasi ini mengaku sudah antre membeli tiket kapal sejak pukul 9 pagi. Namun hingga pukul 12 siang ini, Sundari tidak juga mendapatkan tiket kapal karena antrean yang panjang.
"Ya saya mau beli sendiri dari jam 9 pagi sampai jam 12 siang belum juga terlayani karena antrean panjang, tapi anehnya kalau lewat calo tidak sampai 30 menit selesai," kata Sundari ditemui di Pelabuhan Bakauheni, Sabtu (7/5/2022).
Baca Juga: Titik Pengalihan Arus Lalu Lintas, Usai Pemberlakuan One Way Arus Balik Lebaran
Karena bisa mendapatkan tiket kapal lebih cepat, Sundari akhirnya memilih menggunakan jasa calo untuk mendapatkan tiket meskipun harganya lebih mahal Rp2 ribu.
"Kalau beli sendiri Rp25 ribu, terus ditawari oleh seseorang dengan waktu 30 menit jadi, ya saya pilih lewat orang yang nawari saya," kata perempuan yang memiliki tato pada lengan kanannya.
Sementara itu salah seorang calon penumpang kapal, Suharno (50) mengaku, pelayanan penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni perlu diperbaiki khususnya soal pelayanan pembelian tiket.
Menurutnya pembelian tiket dengan antrean ratusan orang yang tidak diatur oleh petugas membuat para pemudik saling serobot.
"Kalau yang beli orang tua jelas kalah cepat dengan yang muda, antre tapi tidak diatur oleh petugas. Saya sudah tiga jam tidak terlayani kalah sama yang muda muda," ucap Suharno yang mengaku akan pulang ke Jawa Tengah.
Baca Juga: Bus dan Penumpang Arah Jawa Padati Pintu Tol Pelabuhan Bakauheni
Masih adanya layanan pembelian tiket di Pelabuhan Bakauheni tidak sesuai dengan pernyataan ASDP yang menyatakan Pelabuhan Bakauheni tidak melayani pembelian tiket.
"Ingat, tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan. Pastikan beli tiket ferry hanya di website dan aplikasi Ferizy.com atau di mitra resmi ASDP, yaitu Indomaret, Alfamaret, Agen BRILink, dan Agen Finpay. Dan untuk memastikan ketersediaan tiket dan memperlancar pelayanan di pelabuhan, pastikan membeli tiket minimal sehari atau maksimal 60 hari sebelum keberangkatan," kataCorporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin, Jumat (6/5/2022).
Sementara itu Humas PT ASDP Bakauheni Syaifullahil Maslul tidak merespons permintaan jurnalis Suara.com untuk konfirmasi terkait adanya calo tiket. Bahkan Syaiful mem block kontak jurnalis Suara.com.
Kontributor : Agus Susanto
Berita Terkait
-
Pemudik Sepeda Motor Maki Naik Tahun Ini, Menhub Ungkap Alasannya
-
Jumlah Pemudik Turun Tahun Ini, Imbas Daya Beli?
-
Jasa Marga Catat 2,1 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek
-
Sepi Pemudik, Konsumsi BBM Alami Penurunan Selama Mudik Lebaran
-
Posko Arus Balik PKT di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Disambut Hangat Pemudik
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Ribuan Warga Lampung Bersatu untuk Palestina: Babang Tamvan Serukan Boikot Produk Israel
-
Truk Pengangkut Rongsokan Hantam Pelabuhan Bakauheni: Diduga Rem Blong
-
Cuaca Buruk di Bandara Radin Inten II, Lion Air Mendarat di Palembang
-
Konflik Satwa-Manusia di Lampung Mengerikan: 9 Nyawa Melayang
-
Kades Ditandu 12 Km Demi Berobat: Realita Pesisir Barat Usai Lepas Status Daerah Tertinggal