SuaraLampung.id - Dua pekerja migran asal Desa Bandaragung, Bandar Sribhawono, Lampung Timur, Endi Setiawan dan Ferdi Dimas Saputra merasa tertipu atas janji agen pekerja penyalur. Keduanya kini berada di Turki dengan penghidupan yang susah karena pekerjaan yang dilakoni tidak sesuai dengan yang dijanjikan.
Kedua orang tua pun sangat berharap ada pihak yang bisa mmebantu kepulangan anak-anak mereka. Dikatakan orang tua Endi Setiawan, Eko Karsito jika sebelum berangkat, anaknya dijanjikan akan diperkejakan di Negara Polanda, dengan penghasilan Rp10 juta perbulan.
Namun meski sudah berangkat, namun ternyata anaknya bukan ke negara Polandia, melainkan ke Turki. "Pekerjaan juga bukan karyawan seperti yang dijanjikan, tapi pekerja kasar dengan gaji kecil," ungkapnya kepada Suara.com, Minggu (24/4/2022).
"Anak saya dan kawannya di pekerjakan di Turki di sebuah pabrik sepatu, sehari diupah Rp120.000 dan seminggu hanya bekerja dua kalii," sambung Eko.
Mengetahui kenyataan ini, dia sebagai orang tua akhirnya risau dan khawatir. Bahkan ia sering mengirim uang kepada anaknya agar tidak kelaparan di Turki.
"Anak saya sering kasih tahu jika tidak bisa makan. Bayar tempat kos, membuat kami terus terpikir dan cemas," ungkapnya.
Eko mengakui sebelum anaknya berangkat dimintai biaya Rp 28 juta oleh pihak penyalur kerja. Setelah sampai Polandia, keduanya dipindah ke Turki, dan dimintai uang Rp10 juta lagi.
"Karena tidak ada pekerjaan pindah ke Turki dan diminta uang Rp10 juta," terang dia.
Orang tua pekerja migran lainnya, Sunarto (42) mengungkapkan nasib yang sama dialami anaknya.
Baca Juga: Diskes Sumsel Siapkan 21 Pos Pelayanan Kesehatan di Jalur Mudik Lebaran 2022
"Anak saya berangkat November, dengan tujuan Polandia, karena tidak ada pekerjaan pindah ke Turki bekerja di pabrik sepatu itupun hanya tiga bulan karena menyesuaikan paspor yang dimiliki yaitu paspor pelancong (turis)", terang dia.
Berita Terkait
-
Iming-iming Gaji Besar, Unit Apartemen Kalibata City Disulap jadi Penampungan Pekerja Migran Ilegal
-
Potret Kopda Basar Jalani Rekonstruksi Kasus Penembakan 3 Anggota Polri
-
JungleSea Resmi Dibuka di Kalianda Lampung: Perpaduan Keindahan Alam dan Wahana Edukatif Keluarga
-
Kisah Sugianto: Pekerja Migran Indonesia Jadi Pahlawan di Korea Selatan!
-
Seruit Bukan Satu-satunya, Ini 6 Kuliner Lampung yang Siap Manjakan Lidahmu
Tag
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Ribuan Warga Lampung Bersatu untuk Palestina: Babang Tamvan Serukan Boikot Produk Israel
-
Truk Pengangkut Rongsokan Hantam Pelabuhan Bakauheni: Diduga Rem Blong
-
Cuaca Buruk di Bandara Radin Inten II, Lion Air Mendarat di Palembang
-
Konflik Satwa-Manusia di Lampung Mengerikan: 9 Nyawa Melayang
-
Kades Ditandu 12 Km Demi Berobat: Realita Pesisir Barat Usai Lepas Status Daerah Tertinggal