Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 03 April 2022 | 15:30 WIB
Pedagang dan perajin kolang kaling di Bandar Lampung banjir pesanan. [Suara.com/Dian Latifah]

SuaraLampung.id - Hari pertama Ramadan, pengrajin buah kolang kaling di Kampung Peninjauan, Telukbetung Barat, Bandar Lampung mulai kebanjiran pesanan. Pengakuannya, omzet penjualan mereka dalam Ramadan tahun 2022 bertambah cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya.

Salah satu perajin kolang kaling bernama Suyanto (52) mengatakan, pesanan tahun ini diperkirakan meningkat sekitar 50 persen. Sebab selama pandemi dua tahun ini, omset mereka menurun jauh.

"Sepekan ini, satu harinya bisa produksi 2 Kwintal kolang kaling. Sebenarnya kami sudah punya pelanggan tetap, tapi tahun ini ada pelanggaran baru, tapi kalau tahun kemarin produksinya sedikit, pembelinya juga berkurang," kata Suyanto, Minggu (3/4/2022). 

Melansir Lampungpro.co-jaringan Suara.com, meski tahun sebelumnya sepi pembeli, Suyanto mengaku tetap mempertahankan usahanya ini, karena dirintis sejak 1994. Untuk bahan bakunya sendiri, Suyanto mengaku mendapatkan buah aren dari Gisting, Talang Padang, Ulu Belu, hingga Liwa Lampung Barat. 

Baca Juga: Gelar Rapat Di Lampung, Kemendagri Minta Daerah Beri Masukan Soal Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2023

"Dalam proses produksinya, kami minta bantuan jasa tenaga dari warga sekitar. Mereka kami beri upah satu rantang biji kolang kaling itu seharga Rp2 ribu," ujar Suyanto.

Buah aren terlebih dahulu direbus dalam air panas, untuk mempermudah pengupasan. Setelah dikupas dan dibersihkan, kolang kaling kemudian direndam dalam wadah berisi air bersih, lalu siap dipasarka seharga Rp650 ribu perkarung berisi 50 kilogram

Load More