Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Jum'at, 04 Maret 2022 | 17:43 WIB
Penemuan jasad bocah SD korban mutilasi di Lampung Timur, Kamis (3/3/2022). Polisi ungkap motif pelaku mutilasi bocah SD di Lampung Timur. [Suaralampung.id/Agus Susanto]

SuaraLampung.id - Aparat kepolisian mengungkap motif pelaku Khairul Anwar memutilasi Rafi (11) bocah kelas 5 SD di Lampung Timur

Kasat Reskrim Polres Lampung Timur AKP Ferdiansyah mengatakan, motif tersangka memutilasi bocah SD karena masalah durian.

Menurut Ferdiansyah, peristiwa mutilasi bocah SD ini bermula saat korban bersama temannya pergi mencari durian, Kamis (3/3/2022) pagi.

"Korban lalu mengambil dua durian, kemudian menuju ke salah satu gubuk di kebun. Korban lalu mengajak temannya kembali mencari durian, namun temannya memilih menunggu di gubuk," kata Ferdiansyah dalam keterangannya, Jumat (4/3/2022) dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com. 

Baca Juga: Amuk Massa di Rumah Pelaku Mutilasi Bocah SD, Polisi Lepaskan Tembakan ke Udara

Saat hendak mencari lagi durian yang jatuh, namun diketahui oleh tersangka, saat itu sedang berjaga.

Tersangka yang mengetahui hal itu, kemudian mengikuti korban, hingga akhirnya mereka bertemu.

"Tersangka kemudian mengaku bertugas menjaga kebun ke korban, lalu tersangka menegurnya agar tidak lagi mencari durian di tempatnya. Namun korban malah mengeluarkan pisau dari pinggangnya," ujar Ferdiansyah.

Naas, tersangka berhasil merebut pisau dari tangan korban, lalu mendorongnya hingga terjatuh.

Setelah itu, tersangka menusukkan pisau itu ke leher korban, lalu ke kepala, hingga ke perut korban, kemudian bagian tubuh korban dibuang hingga 50 meter dari lokasi pembunuhan. 

Baca Juga: Massa Rusak Rumah Pelaku Mutilasi Bocah SD di Lampung Timur, Polisi Lepaskan Tembakan ke Udara

"Setelah itu, tersangka menuju sungai untuk mencuci pisau dan membuang baju korban. Kemudian tersangka kembali ke gubuk tempatnya menunggu kebun durian,” jelas Ferdiansyah.

Setelah ditangkap, pelaku akan diobservasi dan dibawa ke rumah sakit jiwa, untuk memastikan kondisi kejiwaannya.

Dari hasil penangkapan, diamankan barang bukti berupa sebilah pisau, senter, dua buah durian, dan pakaian korban.

Load More