Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 03 Maret 2022 | 20:44 WIB
Massa datangi rumah pelaku mutilasi bocah SD di Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhanratu, Lampung Timur, Kamis (3/3/2022) sore. [Suaralampung.id/Agus Susanto]

SuaraLampung.id - Puluhan warga mendatangi rumah Khairul Anwar, pelaku mutilasi bocah SD, di Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhanratu, Lampung Timur, Kamis (3/3/2022) sore. 

Kehadiran puluhan orang itu merusak rumah pelaku mutilasi bocah SD dan meminta keluarga pelaku tidak lagi tinggal di desa tersebut.

Sejumlah orang melempar batu dan memecah sejumlah kaca jendela rumah dan melempar batu ke arah atap rumah (genteng).

Puluhan personel TNI Polri yang sudah siaga di kediaman pelaku mencoba melerai menenangkan massa.

Baca Juga: Pelaku Mutilasi Bocah Ditangkap, Terungkap dari Penemuan Jempol Kaki dan Ceceran Darah

Bahkan polisi sempat meletuskan tembakan peringatan beberapa kali ke udara untuk mengehentikan aksi anarkis massa.

Kepala Desa Rajabasa Lama Zunaidi mengatakan warga yang emosi secara spontan merusak rumah pelaku merupakan bentuk kekesalan akibat tindakan sadis pelaku.

"Warga merusak rumah pelaku dengan tujuan agar keluarga pelaku tidak lagi tinggal di kampungnya, itu tuntutan warga," kata Zunaidi.

Atas tuntutan warga tersebut, Kepala Desa Rajabasa Lama dan Camat Labuhanratu serta aparat kepolisian melakukan mediasi di rumah duka, malam ini (Kamis).

"Kami sebagai pamong memiliki inisiatif untuk memberi pemahaman kepada masyarakat kami, agar tidak berbuat anarkis dengan merusak rumah, dan kami memastikan keluarga pelaku untuk tidak lagi tinggal di rumah tersebut," ujar Zunaidi.

Baca Juga: Kronologi Penemuan Bocah SD di Lampung Timur Korban Mutilasi

Sampai pukul 20.18, pihak desa, kecamatan dan aparat polisi masih melakukan musyawarah di rumah duka, untuk mencari solusi terbaik.

Rafi bocah kelas 5 SD asal Lampung Timur menjadi korban mutilasi dimana kepalanya terpotong dan terbelah serta perutnya robek. 

Jasad Rafi korban mutilasi ditemukan di Perkebunan Dusun Subing Jaya, Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhanratu, Kabupaten Lampung Timur, Kamis (3/3/2022) pagi.

Menurut keterangan Kepala Desa Rajabasa Lama, Zunaidi sebelum peristiwa pilu terjadi korban bersama dua rekannya pergi ke kebun untuk mencari buah durian.

Kontributor : Agus Susanto

Load More