SuaraLampung.id - Mengonsumsi vitamin sangat baik bagi tubuh untuk menjaga sistem imun tubuh.
Vitamin bisa didapat dari mengonsumsi sayur dan buah. Ada juga cara mendapat asupan vitamin dari suplemen injeksi ataupun oral.
Lalu mana yang lebih efektif mendapatkan vitamin apakah melalui suplemen injeksi atau oral?
Medical Senior Manager Kalbe, dr. Esther Kristiningrum mengatakan bahwa pada dasarnya mengkonsumsi buah dan sayur dalam porsi yang cukup dan pengolahan yang tepat, sudah mampu memenuhi kebutuhan vitamin.
Akan tetapi, cara memasak dan mencuci sayuran yang tidak tepat dapat menghilangkan vitamin dan mineral dari makanan tersebut.
"Misalnya sayuran dicuci atau dimasak terlalu lama, vitaminnya bisa hilang. Maka kita perlu mendapatkan asupan tambahan dari vitamin, bisa dari suplemen oral atau suntikan," ujar dr. Esther dalam siaran resminya dikutip Senin.
dr. Esther menjelaskan bahwa terdapat dua jenis vitamin, yakni yang larut lemak dan vitamin larut air. Vitamin larut lemak berupa vitamin A, D, E, dan K. Sedangkan, yang larut air ialah vitamin B dan C.
Vitamin larut air tidak disimpan di dalam tubuh, melainkan akan dibuang melalui ginjal. Oleh karenanya vitamin ini harus dikonsumsi setiap hari.
Suntik vitamin tidak menimbulkan efek samping apabila dilakukan dengan dosis yang sesuai dengan anjuran dokter. Hal tersebut sama ketika mengkonsumsi suplemen oral maupun ramuan herbal. Sebab, kebutuhan vitamin setiap orang berbeda-beda.
Baca Juga: Tak Hanya Bagus untuk Kesehatan Mata, Inilah Alasan Makan Wortel Secara Rutin Itu Penting!
"Apa pun yang oral atau injeksi, jika dosisnya berlebihan itu tidak baik. Maka harus sesuai dengan kebutuhan dan anjuran yang direkomendasikan. Disertai dengan minum air mineral yang cukup, supaya vitamin-vitamin yang larut air itu bisa dikeluarkan melalui ginjal dengan lancar," kata dr. Esther.
Untuk pasien penyakit ginjal, gangguan jantung, atau sedang hamil, sangat perlu melakukan konsultasi dokter terlebih dahulu.
Terkait dengan kebutuhan harian orang normal, pria membutuhkan 96 mg vitamin C, dan wanita 75 mg. Namun untuk kondisi di tengah pandemi yang membutuhkan imun booster, maka memerlukan dosis yang lebih tinggi.
"Jika diperlukan efek vitamin yang cepat seperti booster, sedang sakit, atau sudah terbukti mengalami kekurangan vitamin (defisiensi vitamin), ada kontraindikasi pada tubuh, atau memiliki gangguan penyerapan makanan, maka vitamin bisa diberikan secara injeksi," katanya.
Yang perlu diperhatikan adalah suntik vitamin tidak boleh dilakukan sendiri, melainkan membutuhkan bantuan tenaga kesehatan yang sudah bersertifikasi. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
7 Pantai di Pesisir Barat Lampung yang Relatif Sepi dan Terasa Lebih Privat
-
Cuma Rp1-3 Juta untuk Liburan ke Pahawang, Rincian Biaya Hemat bagi Traveler
-
BGN Siapkan Sanksi Finansial bagi SPPG yang Abaikan Standar Dapur MBG
-
BGN Ingatkan Mitra dan Yayasan Tingkatkan Kepedulian terhadap Sekolah Penerima MBG
-
Pasokan Pangan MBG Diperkuat dari Desa, BGN Gandeng Masyarakat dan UMKM