SuaraLampung.id - Sejak pandemi COVID-19, penginapan Ecolodge yang penginapan andalan tamu wisata asing Taman Nasional Way Kambas (TNWK) sejak 2019 lumpuh, akibat tidak ada pengunjung.
Minggu (23/1/2022) siang seorang pria dengan mengenakan baju warna merah tampak membersihkan sejumlah pelataran tempat penginapan Ecolodge.
Pria tersebut bernama Suradi, dan dirinya merupakan satu dari sepuluh orang lainnya yang ditugaskan mengelola tempat penginapan tersebut dan sebagai pelayan tamu.
Pemilik penginapan Ecolodge sengaja mendesain bangunan menyerupai rumah joglo, dan dibuat seaalami mungkin, dari konstruksi bangunan 70 persen dinding bangunan dibuat dari kayu (papan), fasilitas ruangan tidak disediakan mesin pendingin (AC) maka konstruksi ruang banyak di bat jendela sebagai media sirkulasi udara secara alam.
Baca Juga: Sumsel Gandeng PT Buyung Poetra Sembada Beli Beras Petani, Dukung Food Estate
Untuk menciptakan udara sehat dan segar, sekitar penginapan yang ada di Desa labuhanratu IX, Kecamatan Labuhanratu, Kabupaten Lampung Timur itu banyak ditanami jenis tanaman hutan, pohon-pohon sekitar sudah berumur belasan tahun.
"Karena tamu yang bermalam di Ecolodge ini mayoritas wisata asing, seperti dari Australia, Jepang, Prancis, Jerman dan negara asia lainnya, maka didesain dengan kesukaan wisata asing".Kata Suradi, sambil menyapu di setiap sudut halaman.
Pria 40 tahun tersebut mengaku sudah bekerja di Ecolodge sejak 2007, sejak dia bekerja di penginapan tersebut, mengalami penurunan gaji yang cukup signifikan semenjak terjadinya wabah Covid-19 yang melanda pada 2019 lalu.
Wabah Covid-19 dia dan rekannya dalam satu bulan di beri upah sebanyak 1,8 juta.
Sejak virus corona menyerang gaji yang di dapat saat ini tinggal 600 ribu per bulan.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca 23 Januari 2022, 10 Kabupaten di Sumsel Ini Bakal Hujan
"Kalau kondisi alam masih normal kami sebulan di beru upah Rp1,8 sampai Rp 2 juta. Sekarang tinggal Rp600 ribu, tapi kami memaklumi karena selama hampir tiga tahun tidak ada tamu yang menginap disini".Ucap Suradi.
Berita Terkait
-
Potret Kopda Basar Jalani Rekonstruksi Kasus Penembakan 3 Anggota Polri
-
JungleSea Resmi Dibuka di Kalianda Lampung: Perpaduan Keindahan Alam dan Wahana Edukatif Keluarga
-
Seruit Bukan Satu-satunya, Ini 6 Kuliner Lampung yang Siap Manjakan Lidahmu
-
Libur Lebaran di Lampung? Ini 6 Destinasi Wisata Seru yang Wajib Dikunjungi
-
Seorang Polisi Jadi Korban Begal di Cikarang, Honda Scoopy Miliknya Dibawa Kabur
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Ribuan Warga Lampung Bersatu untuk Palestina: Babang Tamvan Serukan Boikot Produk Israel
-
Truk Pengangkut Rongsokan Hantam Pelabuhan Bakauheni: Diduga Rem Blong
-
Cuaca Buruk di Bandara Radin Inten II, Lion Air Mendarat di Palembang
-
Konflik Satwa-Manusia di Lampung Mengerikan: 9 Nyawa Melayang
-
Kades Ditandu 12 Km Demi Berobat: Realita Pesisir Barat Usai Lepas Status Daerah Tertinggal