SuaraLampung.id - Pemerintah Ceko memperbolehkan para pekerja medis dan layanan sosial untuk tetap pergi menjalankan tugas meskipun mereka sedang mengidap COVID-19.
Syaratnya para pekerja medis dan layanan sosial yang menderita COVID-19 itu tidak mengalami gejala. Itulah pernyataan Kementerian Kesehatan Ceko, Jumat (14/1/2022).
Aturan baru itu tidak terlalu ambisius dibandingkan dengan yang sebelumnya direncanakan oleh Pemerintah.
Orang-orang yang boleh tetap pergi bekerja itu disyaratkan hanya boleh berangkat untuk menuju tempat kerja, dan langsung pulang setelah menyelesaikan pekerjaan.
Mereka diharuskan mengenakan masker serta makan di ruangan terpisah, kata Menteri Kesehatan Vlastimil Valek.
Menkes memperkirakan bahwa akan ada beberapa ratus pekerja saja yang memenuhi syarat di bawah peraturan baru tersebut, yang akan diterapkan hanya jika diperlukan.
"Langkah-langkah itu akan ditetapkan sedemikian rupa untuk memastikan tidak ada kemungkinan bahwa mereka bisa menulari para pekerja di sekitarnya," kata Valek.
Sebelumnya, Pemerintah Ceko mengatakan telah membuat daftar yang berisi lebih banyak bidang esensial, yang pekerjanya akan tercakup dalam skema tersebut.
Kelompok yang disebutkan saat itu termasuk para petugas layanan darurat, kepolisian, dan industri energi.
Langkah yang ditempuh oleh Republik Ceko tersebut merupakan kebijakan terbaru menyangkut pelonggaran pembatasan yang diberlakukan di Eropa.
Di kawasan itu, negara-negara sedang bergulat untuk mempertahankan layanan terus berjalan di tengah peningkatan kasus COVID-19 akibat varian Omicron yang sangat menular.
Menkes Valek mengatakan kepada para wartawan bahwa pemerintah berharap bisa mengendalikan gelombang penularan Omicron.
Varian tersebut sudah menyebabkan peningkatan pada infeksi baru harian dalam beberapa hari terakhir ini, menjadi di atas 10.000 kasus.
Sementara itu, Pemerintah Ceko sudah memerintahkan agar pengujian COVID-19 dilaksanakan di sekolah-sekolah. Dan mulai Senin (17/1/2022), semua pekerja harus menjalani dua kali tes COVID-19 dalam seminggu.
Valek memperkirakan bahwa jumlah harian kasus akan meningkat menjadi 20.000 pada awal pekan depan dan kemungkinan 50.000 kasus pada akhir pekan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Lampung Sambut Sensus Ekonomi 2026: Bukan Sekadar Angka, Tapi Masa Depan Perekonomian
-
Investasi di Bandar Lampung Meroket! Capai Rp2,74 Triliun Lampaui Target
-
Kerugian Fantastis! Rokok Ilegal di Lampung Sedot Rp60 Miliar, Bea Cukai Gerak Cepat
-
Cek Tabel Angsuran KUR Bank Mandiri Terbaru Di Sini: Solusi Tepat untuk UMKM Produktif
-
Ari Lasso Ungkit Ekonomi Ahmad Dhani Terpuruk saat Once Keluar dari Dewa 19