Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Rabu, 05 Januari 2022 | 14:09 WIB
Ilustrasi antrean warga Australia untuk tes COVID-19.Publik Australia marah terhadap penanganan kasus Omicron. [(ANTARA/AAP Image/Mick Tsikas via Reuters/hp]

Djokovic pernah menolak untuk mengungkap status vaksinasinya dan sebelumnya menyatakan keberatan terhadap kewajiban vaksin.

Keputusan itu memicu kemarahan di media sosial dan mengundang kritik dari atlet lain, profesional kesehatan dan anggota parlemen.

Mantan pemain Australian Rules Kevin Bartlett mencuit bahwa orang Australia "sudah dianggap bodoh".

Sedangkn Corey McKernan yang juga mantan pemain mencuit: "Orang-orang dengan kerabat yang sedang sekarat/memerlukan tindakan darurat tak bisa memasuki negara bagian mereka sendiri. Anda bilang ke masyarakat mereka tak bisa pergi ke Coles atau sebuah kafe jika belum divaksin, tapi jika Anda nomor satu dunia Anda diizinkan masuk?"

Baca Juga: Pasien COVID-19 Sembuh Lebih Cepat, WHO Tetap Sarankan Karantina 14 Hari

Banyak penduduk Australia –khususnya di Melbourne yang menjadi tuan rumah kejuaraan tenis besar pertama 2022 yang digelar akhir bulan ini– telah mengalami serangkaian penguncian panjang selama dua tahun terakhir.

Pemerintah federal dan negara bagian berupaya keras untuk mendorong vaksinasi. Hasilnya, 90 persen penduduk di atas 16 tahun telah menerima dua dosis vaksin dan program booster kini tengah berjalan.

"(Pengecualian) Itu mengirim pesan mengerikan kepada jutaan orang yang berusaha mengurangi risiko #COVID19Aus bagi mereka dan lainnya. #Vaccination menunjukkan rasa hormat, Novak," cuit Stephen Parnis, mantan wakil presiden Asosiasi Medis Australia.

Asosiasi Tenis Australia dan pemerintah negara bagian Victoria mengatakan Djokovic tidak mendapatkan perlakuan khusus apa pun dalam proses blind review yang melibatkan sekelompok pakar kesehatan.

Blind review adalah pemeriksaan tanpa mengetahui identitas orang yang diperiksa.

Baca Juga: Varian IHU Ditemukan di Prancis:, WHO: Banyak Peluang Untuk Menyebar

Saat ditanya pendapatnya, Morrison mengatakan keputusan itu adalah kewenangan pemerintah Victoria.

Australia telah mencatat lebih dari 612.000 kasus dan 2.290 kematian sejak awal pandemi. Lebih dari separuh total kasus itu dilaporkan dalam dua pekan terakhir. (ANTARA)

Load More