SuaraLampung.id - Jumlah kejadian bencana yang terjadi di tahun 2021 sebanyak 3.092 bencana. Jumlah ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
Walau jumlah bencana di Indonesia menurun, namun dampak yang ditimbulkan akibat bencana di tahun ini mengalami kenaikan.
Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan mengatakan bahwa jumlah kejadian bencana yang terjadi di Indonesia pada tahun 2020 sampai 2021 mengalami penurunan namun angka dampak yang diakibatkan oleh bencana mengalami kenaikan.
“Berdasarkan data statistik, kalau kita lihat perbandingan kejadian bencana itu turun dari 2020 ke 2021,” kata Lilik dalam Konferensi Pers Update Situasi dan Kaleidoskop Bencana 2021 yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat (31/12/2021).
Lilik menuturkan, jumlah kejadian bencana pada tahun 2020 mencapai sebanyak 4.649 kejadian. Sedangkan pada tahun 2021, kejadian bencana total ada sebanyak 3.092. Artinya, jumlah tersebut mengalami penurunan sampai 33,5 persen.
Meskipun kejadian bencana mengalami penurunan, nyatanya angka pada dampak yang diakibatkan oleh bencana justru naik. Seperti pada jumlah korban jiwa yang mengalami kenaikan sampai 76,9 persen.
Dengan rincian pada tahun 2020 korban jiwa yang mencapai 376, naik menjadi 665 jiwa di tahun 2021.
“Kalau kita lihat, yang meninggal ini paling tinggi ada di bulan Januari dan bulan April. Januari kita mengalami gempa di Mamuju, Sulawesi Barat kemudian di bulan April ini terjadi Siklon Tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur ini yang mengakibatkan korban besar di sana,” kata dia.
Hal yang sama juga terjadi pada korban bencana yang mengalami luka-luka. Menurut Lilik, jumlah itu naik hingga 2.180,5 persen. Sebab, pada tahun 2020 korban yang luka-luka hanya terdapat 619 orang, sedangkan pada 2021 korban menyentuh angka 14.116 orang.
Baca Juga: Jadi Orang Indonesia Harus Siap dengan Bencana
Pada aspek korban terdampak dan mengungsi ikut naik sebesar 24 persen. Di tahun 2021 korban mengungsi telah mencapai 8.426.609 orang, setelah pada tahun 2020 korban masih ada pada angka 6.796.334 orang.
Sedangkan pada rumah yang rusak akibat bencana di tahun 2020 ada sebanyak 65.744 unit. Naik 116,3 persen hingga 2021 menjadi 142.179 unit.
“Desember kita lihat walaupun banyak yang meninggal dan hilang itu adalah karena awan panas guguran Semeru. Ini adalah data-data yang ada dan beberapa memang harus kita prediksi,” tegas Lilik. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
7 Hal Penting untuk Berkunjung ke Taman Nasional Way Kambas bagi Wisatawan
-
Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
-
7 Villa & Resort Sultan di Pesisir Lampung untuk Liburan Mewah dengan Nuansa Private Beach
-
Cek Fakta: Viral TNI Kecam Aksi Gubernur Lempar Bantuan dari Helikopter, Benarkah?
-
Liburan 4 Hari 3 Malam di Pesisir Barat Lampung, Pantainya Masih Sepi & Alami