SuaraLampung.id - Para pelaku usaha di Kota Bandar Lampung diminta menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai kanal pembayaran. Penggunaan QRIS sebagai kanal pembayaran akan memudahkan transaksi jual beli.
Di Bandar Lampung, ada dua tempat yang telah ditunjuk masuk dalam program nasional Sehat, Inovasi dan Aman Pakai (SIAP) QRIS. Dua tempat itu yaitu Pasar Tamin dan Mal Boemi Kedaton.
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengatakan, ke depan akan merangkul para pelaku usaha, seperti pemilik kafe, hotel, penginapan, usaha mikro kecil menengah (UMKM), serta seluruh lapisan masyarakat agar menggunakan dan melakukan transaksi memakai QRIS.
"Kita akan sosialisasikan penggunaan QRIS ini dari anak-anak sekolah, mahasiswa juga, dan kafe. Jadi tidak hanya di pasar saja," ujarnya dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Jemaat GPI Tulang Bawang Dilarang Ibadah Natal, Ini Kata LBH Bandar Lampung
Namun, ia mengakui sebagian masyarakat, khususnya ibu-ibu, masih belum ada yang paham dalam menggunakan kanal pembayaran QRIS.
"Maka semuanya harus dipermudah, sehingga transaksi ya mudah, tanpa kendala. Apalagi pasar ini yang banyak transaksi ya emak-emak yang gaptek. Jadi sosialisasi penggunaan QRIS harus lebih gencar lagi," kata dia.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiharto Setyawan, mengungkapkan bahwa pemilihan Pasar Tamin dan Mal Boemi Kedaton sebagai lokasi peluncuran program nasional sehat, inovatif aman pakai QRIS (S.I.A.P QRIS) dalam menyongsong kebangkitan ekonomi pasca pandemi COVID-19 dipilih langsung oleh pusat.
"Jadi yang menunjuk Pasar Tamin dan Mal Boemi Kedaton bukanlah Pemkot Bandar Lampung, tapi Pemerintah Pusat. Jadi ini adalah suatu kebanggaan bagi Bandar Lampung," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa penunjukan dua lokasi pembukaan program S.I.A.P QRIS di Bandar Lampung bukan tanpa alasan sebab hampir 50 persen dari 215 ribu pengguna QRIS di Lampung berada di kota ini.
Baca Juga: Pemkot Bandar Lampung Kembali Terapkan PPKM Level 2
"Pengguna QRIS di kota ini sudah hampir 50 persen, tapi kita melihat transaksinya memang masih memerlukan peningkatan, maka harus lebih disosialisasikan lagi penggunaan QRIS agar transaksinya meningkat, sehingga kami mengharapkan adanya sinergi dari berbagai peranan termasuk pemkot guna meningkatkan transaksinya," kata dia. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
Harga Emas Antam Suram Hari Ini, Turun Menjadi Rp 1.871.000/Gram
-
Banyak Tak Ikut Demo, Pengemudi Ojol: Bukannya Nggak Solider, Istri Anak Mau Makan Apa
-
Ada Demo Besar Ojol, Gojek Pastikan Aplikasi Beroperasi Normal
-
Segera Ambil Link DANA Kaget, Tambahan Uang Belanja dan Bayar Langganan
-
Alih-alih ke Eropa, Ramadhan Sananta Malah Gabung Klub Brunei Darussalam
Terkini
-
3 Amplop DANA Kaget Hari Ini, Cek Nilainya Ratusan Ribu Rupiah
-
Portofolio Sustainable Finance BRI Tembus Rp796 Triliun, Terbesar di Indonesia
-
Desa BRILiaN Hargobinangun di Lereng Merapi: Hasil Inovasi UMKM Bersama BRI
-
Di Antara Kabut Batu Tegi: Petani, Konservasi, dan Jalan Panjang Menuju Harmoni
-
Warga Lampung Wajib Tahu! Masuk SMA/SMK Kini Pakai SPMB, Ini 4 Jalur Pendaftarannya