Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 16 Desember 2021 | 19:21 WIB
Ilustrasi korban terdampak aktivitas Gunung Semeru. Korban aktivitas Gunung Semeru mendapat hunian baru. [Humas Polda Jateng]

SuaraLampung.id - Warga yang terkena dampak awan panas guguran Gunung Semeru akan mendapatkan hunian baru. Kini Pemerintah Provinsi Jawa Timur sedang menyiapkan lahan untuk hunian warga korban Gunung Semeru. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan lahan untuk memindahkan warga yang terkena dampak peningkatan aktivitas Semeru sedang disiapkan.

"Ada dua lokasi yang titiknya sudah diketahui yakni di Candipuro dan juga di Pronojiwo dengan luasan sekitar 90 hektare untuk relokasi," katanya dikutip dari ANTARA.

Ia mengatakan bahwa lahan yang disiapkan untuk merelokasi warga sekitar Semeru sedang dibersihkan.

Baca Juga: Berlindung di Lemari, Kisah Pasutri Selamat dari Erupsi Semeru

"Kemudian dibangun hunian sementara, dilanjutkan dengan hunian tetap... Hunian sementara itu akan menjadi bagian dari hunian tetap seperti dapur atau bagian lainnya," katanya.

"Penting bagi pengungsi supaya tenang dan tidak panik, mulai besok pengerjaan (hunian) sudah bisa dilakukan," katanya.

Ia mengemukakan bahwa konsep "desa cerdas" yang memadukan permukiman dengan tempat kegiatan ekonomi rencananya diterapkan dalam pembangunan hunian bagi warga yang menghadapi dampak peningkatan aktivitas Gunung Semeru.

"Hal itu sesuai dengan permintaan dari Bupati Lumajang terkait dengan rencana relokasi rumah pengungsi Gunung Semeru," katanya.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang hingga Rabu (15/12) awan panas guguran Gunung Semeru telah menyebabkan 48 warga meninggal dunia, 18 orang terluka berat, dan sembilan orang terluka ringan.

Baca Juga: Wapres Maruf Amin Batal ke Lumajang Gegara Gunung Semeru Erupsi Lagi

Bencana itu juga memaksa 10.158 orang mengungsi di 151 tempat di Kabupaten Lumajang. (ANTARA)

Load More