Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 14 Desember 2021 | 17:13 WIB
Ilustrasi Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono. Brigjen Rusdi merepons tagar #PercumaAdaPolisi yang trending di Twitter. [Antara]

SuaraLampung.id - Trending di Twitter tagar #PercumaAdaPolisi. Tagar ini muncul setelah adanya kasus seorang polisi menolak berlaku tidak sopan terhadap warga yang menjadi korban perampokan.

Sebelumnya juga kinerja kepolisian menjadi sorotan warganet dengan munculnya tagar #PercumaLaporPolisi. Lalu bagaimana respons Polri terhadap tagar-tagar seperti ini di media sosial?

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono merespons munculnya tanda pagar (tagar) #PercumaAdaPolisi yang trending di Twitter.

Menurut dia, muncul tagar #PercumaAdaPolisi di Twitter sebagai bahan evaluasi institusi kepolisian untuk menjadi lebih baik lagi.

Baca Juga: Dua Kali Ditangkap Gegara Narkoba, Jeff Smith Minta Maaf dan Ngaku Khilaf

Tagar #PercumaAdaPolisi menjadi trending di Twitter dipicu oleh kasus anggota Polsek Pulogadung yang berlaku tidak sopan kepada warga yang datang melaporkan tindak kriminal yang dialaminya.

"Jadi itu masukan bagi Polri untuk memperbaiki sesuai dengan harapan masyarakat dan semua itu kasus yang di Pulogadung sudah dilakukan penanganan," kata Rusdi di Mabes Polri, Selasa (14/12/2021) dikutip dari ANTARA.

Rusdi menyebutkan pihaknya terus mengikuti perkembangan narasi yang berkembang di media sosial terkait institusinya. Mulai tagar #PercumaLaporPolisi dan kini muncul lagi #PercumaAdaPolisi.

"Polri apabila ada hastag, apapun itu dicermati semua serta menilai semua dengan kepala dingin dan bijak," kata Rusdi.

Rusdi menilai narasi yang berkembang di media sosial sebagai bentuk ekspresi dan kejujuran dari masyarakat terhadap institusi Polri agar lebih baik lagi.

Baca Juga: Tertangkap Narkoba Lagi, Jeff Smith Ajukan Permohonan Rehabilitasi

"Kami menilai itu menjadi satu ekspresi yang jujur dari masyarakat kepada Polri yang masyarakat cintai, jadi itu masukan bagi Polri untuk memperbaiki," kata Rusdi.

Terkait penanganan perkara di Pulogadung, Rusdi mengatakan tidak ada pembiaran di dalam organisasi Polri. Anggota yang melakukan tugas dengan baik akan diberi penghargaan, sedangkan yang melakukan pelanggaran diberikan sanksi.

"Ini bisa menjadi komitmen Polri untuk betul-betul agar tugas yang dilakukan anggota sesuai dengan ketentuan dan harapan masyarakat," terang Rusdi.

Sementara itu, sanksi terhadap anggota Polsek Pulogadung yang kedapatan tidak menjalankan tugas dengan baik, Rusdi mengatakan Polri telah melakukan penindakan terhadapnya.

Sanksi yang diberikan disesuaikan dengan kesalahan yang dilakukan oleh anggota Polri.

"Sudah ada takarannya ketika anggota melanggar disiplin karena sudah ada hukuman apa yang akan diberikan, kalau melanggar etika bisa apa saja yang diberikan, itu sudah ada aturan yang mengatur, yang jelas prinsipnya di institusi Polri tidak ada pembiaran," ujar Rusdi. (ANTARA)

Load More