SuaraLampung.id - Bagi anda warga Kota Metro, Lampung, yang senang nonkrong sambil ngobrol sejarah bisa mampir di Kedai Kopi Koffieswoning yang akan dibuka pada Minggu (12/12/2021) besok. Kedai kopi Koffieswoning berada di Rumah Informasi Sejarah (RIS) Metro atau yang lebih dikenal dengan Dokterswoning.
Pemilik kedai Koffieswoning Wherly mengatakan bahwa pembukaan kedai kopi ini akan diisi berbagai kegiatan sepeti Kuliah Umum Dr. Ahmad Muzakki, Diskusi yang akan menghadirkan Muklis Basri (Anggota DPR RI), Sonia Farid (Duta Kopi Indonesia 2021), Silvi Naharani Wahdi (Bunda Literasi Metro ) dan dimoderatori oleh Clarisa Aurelia Duta Kopi Favorit 2021.
“Insya Allah akan hadir juga Wahdi Siradjudin Wali Kota Metro yang akan meresmikan kedai dan Bupati Tulang Bawang Barat Umar Ahmad yang rencananya juga akan hadir,” jelas pemilk Warta Coffee di Bandar Lampung tersebut melalui siaran pers.
Acara yang dikemas dengan tajuk One Day with Koffieswoning ini juga menurut Wherly juga akan dimeriahkan dengan penampilan akustik di malam harinya.
Wherly juga bertekad untuk berpartisipasi mengembangkan budaya literasi di kedai tersebut sekaligus mendukung pengembangan wisata sejarah dan cagar budaya di Kota Metro.
“Sebagai Warga Metro tentu saya merasa terpanggil untuk ikut serta dalam upaya pelestarian cagar budaya dan promosi kota ini,ini kedai kecil namun punya semangat yang besar,” tegasnya.
Arah Baru Pemanfaatan Cagar Budaya
Kabid Kebudayaaan Disdikbud Kota Metro Siti Rogayati Seprita menyambut baik kehadiran kedai kopi di sekitar Dokterswoning tersebut sebagai bagian dari upaya pemanfaatan cagar budaya.
“Pengembangan UMKM di sekitar kawasan cagar budaya adalah salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian lokal guna pemulihan ekonomi paska pandemi, hal ini juga telah menjadi trend di berbagai kota di Indonesia,”ungkapnya.
Baca Juga: Jembatan Way Bilew Lampung Tengah Putus, Warga Disarankan Lewat Jalan Alternatif Ini
Menurutnya keberadaan cagar budaya di sebuah kota diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat sebagaimana amanat undang-undang cagar budaya itu sendiri.
“Dengan demikian cagar budaya tidak identik dengan bangunan tua yang lusuh melainkan berubah menjadi ruang publik yang dapat diakses berbagai kalangan,”jelasnya.
Terpisah Kadis PKP Syachri Ramadhan memandang bahwa partisipasi berbagai kalangan dibutuhkan untuk mengembangan Rumah Informasi Sejarah (RIS) Metro serta cagar budaya lainya agar dapat menarik lebih banyak orang berkunjng ke Metro.
“Diperlukan kerjasama berbagai pihak termasuk OPD untuk bersama-sama mendukung pengembangan wisata sejarah dan cagar budaya yang ada di Kota Metro,baik melalui kebijakan maupun pengembangan infrastruktur”ungkapnya.
Potensi Wisata Sejarah Metro
Anggota TACB Metro Ika Pusparini Anindita berharap keberadaan cagar budaya kedepanya dapat menjadi salah satu daya tarik wisatawan datang ke Metro.
Berita Terkait
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saya Harus Seperti Apa?
Pilihan
-
Anggaran MBG vs BPJS Kesehatan: Analisis Alokasi Jumbo Pemerintah di RAPBN 2026
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
-
Naturalisasi PSSI Belum Rampung, Miliano Jonathans Dipanggil Timnas Belanda
Terkini
-
Wasit Beri Penalti, Bhayangkara FC Gigit Jari: Munster: Seharusnya Kami Bawa Poin!
-
Drama Kanjuruhan! Gol Penalti Injury Time Kubur Mimpi Bhayangkara FC di Malang
-
Kasus Bayi Alesha: RSUDAM Lampung Akui Kesalahan, Ombudsman Pantau Ketat Perbaikan Layanan
-
Dokter RSUDAM Lampung Kena Sanksi Jual Beli Alat Kesehatan ke Pasien BPJS
-
Tragedi Kebun Singkong di Lampung Utara: Nyawa Anita Melayang di Tangan Suaminya Sendiri