SuaraLampung.id - Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma merespons kritik terhadap dirinya yang dinilai tidak menghargai penyandang disabiilitas.
Kritik ini dilayangkan ketika Risma memaksa anak tunarungu bicara di acara Peringatan Hari Disabilitas Internasional.
Tindakan Risma ini mendapat kritik tajam dari warganet. Sampai-sampai nama Risma trending topic di Twitter.
Merespons kritikan itu, Risma memastikan berpihak kepada penyandang disabilitas.
Risma memastikan alat bantu dengar Stefanus berfungsi baik, mendorong mereka memaksimalkan kemampuan telinganya, dan memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas rungu tersebut untuk mencoba merespons komunikasi.
"Saya ingin memastikan bahwa alat bantu dengar itu berfungsi dengan baik. Karena kalau dia tidak bisa merespons, itu bisa merugikan dia," kata Risma dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat (3/12/2021) dikutip dari ANTARA.
Risma memastikan apa yang dilakukannya semata-mata dengan niat tulus, dan mengajak para penyandang disabilitas agar tidak menyerah.
Di sisi lain, Risma mengaku punya pengalaman yang sangat memprihatinkan saat menjadi Wali Kota Surabaya, yakni saat ada penyandang disabilitas rungu yang tertabrak kereta api, dan ada yang kehilangan nyawa karena bencana.
"Ini pengalaman sangat memukul saya. Saya hanya ingin memastikan mereka bisa menyampaikan pesan dengan berbagai cara. Mereka harus bisa bereaksi terhadap lingkungannya khususnya bila itu membahayakan jiwa dan kehormatannya, apakah dengan suara, gerakan tangan, atau alat bantu yang mereka kenakan," kata Risma.
Baca Juga: Soal Aksi Mensos Risma Ke Penyandang Tunarungu, Ace Hasan: Ironis
Menurut dia, respons penyandang disabilitas, dalam hal ini penyandang disabilitas rungu, terhadap lingkungan tersebut sangat penting. Sebab, berdasarkan pengalaman di atas, ada saja hal-hal tak terduga.
Risma menekankan pentingnya bagi penyandang disabilitas, termasuk rungu, untuk memiliki pertahanan diri. Dalam kondisi tertentu, mereka harus bisa mengatasi sendiri apa yang mereka hadapi, karena tidak selamanya lingkungan dimana mereka berada ramah terhadap mereka.
"Dalam kesempatan tersebut, saya meminta mereka mencoba bersuara. Bagi sebagian penyandang disabilitas rungu, bersuara bukan pekerjaan mudah. Nah, saya meminta mereka, meminta lho ya, agar mereka bisa strive beyond the limit," ujar dia.
Risma memastikan tidak ada niat apapun terhadap penyandang disabilitas. Dia menyatakan telah mendedikasikan arah kebijakan Kementerian Sosial untuk memperkuat dukungan terhadap penyandang disabilitas.
Bahkan, dirinya mengeluarkan kebijakan untuk tidak ada pembangunan gedung. Anggaran dialihkan untuk inovasi alat bantu untuk penyandang disabilitas.
Diakui Risma, hal tersebut tidak mudah, karena membutuhkan proses yang sangat lama.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Tri Wenita, AgenBRILink yang Membawa Layanan Perbankan Menyapa Warga Desa
-
BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR kepada 3,2 juta Debitur UMKM
-
3 Trik Nasi Pulen dan Wangi untuk Masak Harian ala Ibu-Ibu Hemat Alfamart
-
Tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Naik Akhir Bulan, Rincian Lengkap Biaya Terbarunya
-
Sat Set Promo Indomaret! 11 Snack & Yogurt Viral Mulai Rp3 Ribuan, Wajib Borong