SuaraLampung.id - Seiring melandainya kasus COVID-19 di Indonesia, berdampak pada keinginan masyarakat untuk mengikuti vaksinasi COVID-19. Menurut Kementerian Kesehatan masyarakat cenderung menunda vaksinasi karena kasus COVID-19 yang turun.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, masyarakat tetap harus mengikuti vaksinasi walau kasus COVID-19 sedang landai.
Justru sebaliknya, menurut Siti Nadia Tarmizi, vaksinasi harus ditingkatkan di saat kasus COVID-19 sedang turun.
Dalam webinar soal pandemi COVID-19 dan percepatan vaksinasi COVID-19, Siti Nadia Tarmizi, menyebutkan, kondisi penurunan vaksinasi COVID-19 itu harus diatasi pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota.
Baca Juga: Belum Ada Izin, Pemkot Jogja Tunggu Pusat untuk Vaksinasi Dosis Ketiga
Pemprov, pemkab dan pemkot harus mengejar vaksinasi COVID-19 karena pandemi COVID-19 di Indonesia yang melandai harus menjadi momentum emas mempercepat capaian vaksinasi di dalam negeri.
Apalagi, ujar dia, bukan hanya terjadi penurunan, masyarakat juga lagi tren memilih - milih jenis vaksin.
Padahal, katanya, semua merek vaksin yang beredar di Indonesia aman dan berkhasiat sehingga masyarakat melakukan vaksinasi dengan merek yang tersedia.
“Semua vaksin sama baiknya, efek samping itu biasa sebagai reaksi tubuh kita saat dilatih vaksin untuk menstimulasi sistem kekebalan tubuh,"ujar Nadia.
Ada pun mengenai pengaruh vaksin pada varian baru, Nadia mengemukakan, vaksin bisa mencegah masyarakat sakit parah terhadap varian baru tersebut.
Baca Juga: Pertumbuhan Penumpang di Bandara Ngurah Rai Bali Naik 20 Persen di Bulan November
Walau pun masih banyak yang harus diteliti terkait efikasi, katanya, namun efek proteksi vaksin tetap banyak dan manfaatnya lebih besar.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Investasi Kesehatan Terbaik: Mengapa Imunisasi Penting untuk Generasi Emas Indonesia?
-
Ini Perbedaan Penyakit Hepatitis A, B, C, D, dan E
-
Pertama di Sulawesi, Vaksinasi DBD Massal untuk Siswa SD Demi Cegah Kematian Anak
-
Juni 'Mengerikan' Menanti Prabowo: Beban Utang Jatuh Tempo Capai Rp 178 Triliun, Warisan Pandemi
-
Jemaah Haji Wajib Vaksinasi Meningitis dan PolioSebelum ke Tanah Suci, Kemenkes Ungkap Alasannya!
Terpopuler
- Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
- Ramadhan Sananta Umumkan Mau Pensiun dari Sepak Bola
- 3 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 12 GB Terbaik Mei 2025
- 5 Rekomendasi HP Gaming Rp1 Jutaan: Kamera Oke, RAM Besar Baterai Awet
- Suporter Damprat Rizky Ridho di Stadion: Jangan Begitu Kau Ridho!
Pilihan
-
3 Pemain China Jebolan Liga Indonesia: Tak Ada yang Sukses Berakhir Miris
-
Eks Pemain Prancis Ini Cocok Jadi Pelatih Anyar Persija: Mantan Rekan Marc Klok
-
5 Rekomendasi HP Samsung dengan NFC Harga di Bawah Rp 4 Juta, Terbaik Mei 2025
-
Eks Wapres Ma'ruf Amin Lagi-lagi Absen, Sidang Wanprestasi Mobil Esemka Tetap Berlanjut
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 2 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Besar Performa Handal
Terkini
-
Dikeluhkan Masyarakat, Jasa Raharja Ubah Aturan Denda SWDKLLJ pada Program Pemutihan
-
SPBU Antasari Bandar Lampung Nyaris Ludes! Korsleting Jadi Biang Kerok
-
Wow! Pemutihan Pajak Kendaraan di Lampung Hasilkan Rp5 Miliar Sehari
-
"Barcode Ajaib" Bobol BBM Bersubsidi: Warga Lampung Timur Ditangkap Polisi
-
Berapa Harga Emas Hari Ini? Cek Di Sini