Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 02 Desember 2021 | 12:53 WIB
ilustrasi vaksinasi COVID-19. Vaksinasi menurun di saat kasus COVID-19 landai. [Envato Elements]

SuaraLampung.id - Seiring melandainya kasus COVID-19 di Indonesia, berdampak pada keinginan masyarakat untuk mengikuti vaksinasi COVID-19.  Menurut Kementerian Kesehatan masyarakat cenderung menunda vaksinasi karena kasus COVID-19 yang turun.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, masyarakat tetap harus mengikuti vaksinasi walau kasus COVID-19 sedang landai.  

Justru sebaliknya, menurut Siti Nadia Tarmizi, vaksinasi harus ditingkatkan di saat kasus COVID-19 sedang turun.  

Dalam webinar soal pandemi COVID-19 dan percepatan vaksinasi COVID-19, Siti Nadia Tarmizi, menyebutkan, kondisi penurunan vaksinasi COVID-19 itu harus diatasi pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota.

Baca Juga: Belum Ada Izin, Pemkot Jogja Tunggu Pusat untuk Vaksinasi Dosis Ketiga

‌Pemprov, pemkab dan pemkot harus mengejar vaksinasi COVID-19 karena pandemi COVID-19 di Indonesia yang melandai harus menjadi momentum emas mempercepat capaian vaksinasi di dalam negeri.

Apalagi, ujar dia, bukan hanya terjadi penurunan, masyarakat juga lagi tren memilih - milih jenis vaksin.

Padahal, katanya, semua merek vaksin yang beredar di Indonesia aman dan berkhasiat sehingga masyarakat melakukan vaksinasi dengan merek yang tersedia.

“Semua vaksin sama baiknya, efek samping itu biasa sebagai reaksi tubuh kita saat dilatih vaksin untuk menstimulasi sistem kekebalan tubuh,"ujar Nadia.

Ada pun mengenai pengaruh vaksin pada varian baru, Nadia mengemukakan, vaksin bisa mencegah masyarakat sakit parah terhadap varian baru tersebut.

Baca Juga: Pertumbuhan Penumpang di Bandara Ngurah Rai Bali Naik 20 Persen di Bulan November

Walau pun masih banyak yang harus diteliti terkait efikasi, katanya, namun efek proteksi vaksin tetap banyak dan manfaatnya lebih besar.

Dia menyebutkan, saat ini capaian vaksinasi nasional sudah 67 persen untuk dosis pertama dan sekitar 46 persen dosis kedua.

"Harus masih ditingkatkan, khususnya vaksinasi lansia karena baru mencakup sekitar 53 persen untuk dosis pertama, " katanya.

Guna percepatan vaksinasi khususnya lansia, perlu dilakukan upaya mendekatkan vaksinasi kepada masyarakat, seperti sistem "door to door" dan posyandu lansia.

Akselerasi vaksinasi sangat penting untuk meminimalisir dampak penyebaran varian baru virus COVID-19 yang sewaktu-waktu bisa datang ke Indonesia. (ANTARA)

Load More