SuaraLampung.id - Panglima Kostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman menanggapi tuduhan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengenai TNI yang disusupi komunis.
Tuduhan TNI disusupi komunis disampaikan Gatot Nurmantyo di sebuah acara webinar. Kesimpulan ini diambil Gatot karena menurutnya diorama penumpasan G30S/PKI di Museum Darma Bhakti Kostrad hilang.
Tuduhan Gatot Nurmantyo ini membuat Pangkostrad Dudung angkat bicara.
Dudung mengatakan kalau tuduhan yang dilontarkan Gatot kepada publik menjadi tindakan keji.
Baca Juga: Dituding PKI oleh Gatot Nurmantyo, Letjen TNI Dudung Abdurachman Ajak Tabayun
Ketimbang melemparkan tudingan yang tidak mendasar, ia menyarankan kepada Gatot untuk menanyakan terlebih dahulu kepadanya.
"Seharusnya Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo selaku senior kami di TNI, terlebih dahulu melakukan klarifikasi dan bisa menanyakan langsung kepada kami, selaku Panglima Kostrad," kata Dudung dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/9/2021).
"Dalam Islam disebut tabayun agar tidak menimbulkan prasangka buruk yang membuat fitnah, dan menimbulkan kegaduhan terhadap umat dan bangsa," sambungnya.
Mantan Pangdam Jaya tersebut menegaskan kalau diorama G30S/PKI itu bukan sengaja dihilangkan oleh pihak Kostrad. Akan tetapi karena kemauan dari Letnan Jenderal TNI (Purn.) Azmyn Yusri Nasution selaku pemilik ide.
Ketika masih menjabat sebagai Panglima Kostrad ke-34 periode 2011-2012, Azmyn mencetuskan ide untuk membuat diorama yang terdiri dari Jenderal TNI AH Nasution (Menko KSAB), Mayjen TNI Soeharto (Panglima Kostrad), dan Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo (Komandan RPKAD).
Baca Juga: Soal Tudingan PKI, Panglima TNI Nilai Ucapan Gatot Tak Bisa Dibuktikan Secara Ilmiah
Lama berselang, Azmyn pun mendatanginya dengan maksud meminta izin untuk mengambil diorama itu. Kata Dudung, Azmyn memiliki alasan spiritual sehingga ia juga tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan.
Berita Terkait
-
Prabowo Lepas Keberangkatan Sekjen Partai Komunis Vietnam Tom Lam di Bandara Halim Perdanakusuma
-
Puan Maharani Sambut Sekjen Partai Komunis Vietnam, Ini yang Dibahas
-
Momen Presiden Prabowo Sambut Langsung Sekjen Partai Komunis Vietnam di Istana
-
Prabowo dan Sekjen Partai Komunis Vietnam akan Gelar Pertemuan, Bahas Penguatan Kerja Sama
-
Sekjen Partai Komunis Vietnam Tiba di Indonesia, Agenda Bertemu Prabowo
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
Komnas HAM Desak Penegakan Hukum yang Adil dalam Kasus Penembakan 3 Polisi di Way Kanan
-
Dua Anak Tewas Tenggelam di Kolam Ponpes di Lampung Timur
-
Perang Dagang AS Untungkan Lampung? Apindo Ungkap Peluang Baru
-
Warung Klasik Beringharjo Makin Dikenal Berkat Adanya Dukungan KUR BRI
-
Tak Dikasih Tahu Pola Kunci HP, Pria di Bandar Lampung Emosi Pukuli Istri Siri Sampai Bonyok